Ekolinguistik : Analisis Kasus dan Penerapan Prinsip Dasar
Abstract
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku yang berjudul Ekolinguistik: Analisis Kasus dan Penerapan Prinsip Dasar. Buku ini merupakan gabungan artikel yang berasal dari beberapa universitas yaitu, Universitas Warmadewa, Institut Agama Kristen Negeri Kupang, dan Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dari segala lapisan yang membutuhkan khususnya civitas akademika.
References
Ariati, P. E. P. (2017). Produksi Beberapa Tanaman Sayuran dengan Sistem Vertikultur di Lahan Pekarangan. Agrimeta, 7(13).
Fill, A., & Muhlhausler, P. (Eds.). (2001). The Ecolinguistics Reader: Language, Ecology and Environment. London: Continuum.
Hadiwinoto, S., Kubontubuh, C. P., Mamonto, D., Adha, E. H., & Munawar, W. (2011). Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias. Jakarta: World Bank Office Jakarta.
Hayati, R., Ammar, M., Munandar, Susilawati, & Priadi, D. P. (2014). Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Sayuran dengan Pupuk Organik di Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 2(1).
Indriasti, R. (2013). Analisis Usaha Sayuran Hidroponik pada PT Kebun Sayur Segar Kabupaten Bogor (Institut Pertanian Bogor).
Kridalaksana, H. (1982). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Lindø, A. V., & Simonsen, S. S. (2000). The Dialectics and Varieties of Agencythe Ecology of Subject, Person, and Agent. Dialectical Ecolinguistics. Three Essays for the Symposium 30 Years of Language and Ecology in Graz December 2000. Austria: University of Odense Research Group for Ecology, Language.
Mahayana, I. M. A., Sukiani, N. K., Suwendri, N. M., & Winaya, M. D. (2019). Leksikon-Leksikon Flora dalam Metafora Bahasa Bali: Kajian Ekolinguistik. Kulturistik: Jurnal Bahasa Dan Budaya, 3(2), 41–50.
Mbete, A. M. (2009). Refleksi Ringan Tentang Problemantika Keetnikan dan Kebahasaan dalam Perspektif Ekolingistik. Medan.
Ndruru, M. (2020). Leksikon Flora pada Bolanafo bagi Guyub Tutur Nias Kajian Ekolinguistik. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 8(2), 257–260.
Ndruru, M., & Umiyati, M. (2017). Metaphorical Lexicon in Maena Lyrics of Wedding in Nias: Ecolinguistics Study. RETORIKA: Journal of Linguistic, 3(2), 87.
Nunes, J. (2015). Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Berorientasi Pasar Modern (Studi Kasus Kelompok Tani Liudiak Desa Liurai Distrik Aileu Timor Leste). Jurnal
Ilmu Pertanian Dan Peternakan, 3(1), 1–9.
Pulungan, A. (2016). Islam dikepulauan Nias: Sebuah Pulau Terluar di Sumatera Utara (A. B. Nasution, Ed.).
Sarmi, N. N., Listyaningsih, & Yuliastuti, A. (2016). Tingkat Pemahaman dan Penggunaan Leksikon Tanaman Bumbu dan Tanaman Obat Antargenerasi Masyarakat Etnik Using Banyuwangi. Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Spencer, L., & Spencer, S. M. (1993). Competence at Work, Models for Superior Performance. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Swarniti, N. W., & Yuniari, N. M. (2019). Keberadaan Leksikon Pohon Langka di Denpasar: Studi Ekolinguistik. Seminar Nasional INOBALI 2019 Inovasi Baru Dalam Penelitian Sains, Teknologi Dan Humaniora, 405–411.
Umiyati, M. (2011). Ketahanan Khazanah Lingual Pertanian Guyub Tutur Bahasa Bima Dalam Perspektif Ekolinguistik Kritis. International Seminar “Language Maintenance and Shift,” 81–85.