TRADISI METATAH MASSAL DALAM UPACARA NYEKAH: Sebuah Solusi Bagi Keluarga Miskin Melaksanakan Ajaran Agama Hindu

Authors

  • I Ketut Mardika Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Abstract

Buku ini hasil dari penelitian yang berjudul “Ritual Metatah Massal bagi Keluarga Miskin dalam Upacara Nyekah di Desa Buahan Kaja Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar“ Pada umumnya upacara Metatah ini dilaksanakan secara individu setelah anaknya menginjak akil balik atau dewasa. Mengingat upacara ini paling utama, karena sebagai symbol penyucian diri lahir dan bhatin agar menjadi anak suputra. Makanya sebagai orang tua menjadi sebuah kewajiban melaksanakan upacara ini terhadap anaknya.
Dalam phenomena realitas tidak semua orang mampu melaksanakan upacara tersebut karena masalah biayanya besar, melibatkan Krama adat sesuai aturan yang tertuang dalam awig-awig, upakara cukup besar dan persiapan upacara membutuh waktu yang panjang. Tetapi seiring dengan perkembangan atau kemajuan jaman, masyarakat atau umat Hindu sekarang sudah berubah terutama dikalangan elit lebih memilih pelaksanaannya metatah secara bersama-sama (massal) yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan, perkotaan, maupun yayasan atau organisasi sosial
Peristiwa Tradisi Metatah Massal yang dilakukan oleh masyarakat Desa Buahan Kaja bersamaan dengan rangkaian upacara ngaben, nyekah dan metatah massal. Sedangkan yang bisa ikut metatah bukan saja warga yang mampu tapi banyak warganya yang tidak mampu (miskin) dalam kegiatan ini. Tentunya sangat menarik untuk diketahui karena dalam praktek budaya terkandung makna didalamnya. Mengapa masyarakat mau melaksanakan upacara tersebut dalam, bentuk massal? Apakah tidak bertentang dengan ajaran Hindu yang tertuang dalam veda ?
Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis bahwa terdapat beberapa temuan baru seperti : Pertama, ritual upacara metatah Massal dapat dilaksanakan secara bersama-sama di satu tempat dengan upakaranya dalam tingkat madyaning utama. Kedua, kegiatan upacaranya dikordinir oleh Para Prajuru Adat, mulai dari menentukan dewasa/ hari/ sasih, tempat upacara, pembuatan bahan upakara sampai pada puncak upacaranya. Ketiga dalam mengerjakan sarana dan prasarana upacara melibatkan seluruh warga serta pemuda secara gotong royong yang dilakukan dengan tulus ikhlas. Keempat bagi warga miskin yang sama sekali tidak mampu bayar diberikan keringanan dan yang kelima biaya yang ngaben/ pitra yajna, nyekah serta upacara metatah dilakukan dengan sistem menabung.

Downloads

Published

08-01-2018

How to Cite

Mardika, I. K. (2018). TRADISI METATAH MASSAL DALAM UPACARA NYEKAH: Sebuah Solusi Bagi Keluarga Miskin Melaksanakan Ajaran Agama Hindu. Jayapangus Press Books, i–65. Retrieved from http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/139

Issue

Section

Articles