Jayapangus Press Books http://book.penerbit.org/index.php/JPB Cv. Jayapangus Press en-US Jayapangus Press Books Manunggaling Kawula Gusti Dalam Serat Wedatama (Sebuah Kajian Theologi) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/15 <p>Dengan rasa <em>angayubagia </em>kehadapan <em>Hyang Widhi Wasa</em>, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmatNya, maka penyusunan buku yang berjudul “<strong><em>Manunggaling Kawula Gusti </em>Dalam <em>Serat Wedatama </em>(Sebuah Kajian Theologi)</strong>” dapat terselesaikan dengan baik.</p> <p><em>Serat Wedatama </em>mengandung nilai-nilai yang luhur sebagai tuntunan susila disamping sebagai tuntunan hidup, menjadikan karya sastra tersebut bertahan terus hingga saaat ini. Kehebatan bertahan sebuah karya sastra menunjukan hebatnya pengarang dibalik karya besar tersebut.</p> <p>Kajian theologi <em>Serat Wedatama </em>memberikan pemahaman dasar bahwa seorang manusia bisa memahami makna kehidupan ini, dan menjalani roda perputaran kehidupannya dengan penuh makna pula. Setiap detik yang berlalu dalam hidupnya, selalu bermakna, tidak ada kesia- siaan. Karena manusia dilahirkan kedunia ini, pasti dengan tujuan yang mulia pula, bukan sekedar iseng belaka. Kesadaran akan kelahiran berarti kesadaran akan tujuan hidup lahir kedunia. Tujuan hidup yang sesungguhnya akan dapat dicapai melalui implementasi nilai-nilai luhur. Nilai luhur itulah yang bias digunakan untuk menata kehidupan ini sehingga perubahan menuju penyeimbangan antara pemenuhan spiritual dan jasmani tercapai. Hingga manusia menyadari tujuan yang sejatinya hidup di dunia ini. Jalan untuk mencapai tujuan hidup tersebut banyak dituturkan dalam Serat Wedhatama. Melalui <em>Catur sembah </em>manusia akan dibimbing untuk berlaku baik dan mencapai kedamaian dan kebahagiaan.</p> <p>Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kebaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata semoga buku ini bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari lahirnya karya-karya yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pembangunan.</p> . Marsono Copyright (c) 0 2018-02-28 2018-02-28 STUDI KOMPARASI NGABEN BEYA TANEM DENGAN NGABEN BAKAR (Kajian Tradisi Dan Sastra) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/16 <p>Atas <em>Asung Kerta Wara Nugraha</em> <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em> (Tuhan yang Maha Esa), serta didorong oleh keinginan dan semangat yang luhur, maka buku berjudul “Studi Komparasi <em>Ngaben Beya Tanem </em>Dengan<em> Ngaben Bakar</em> (Kajian Tradisi Dan Sastra)” dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin.</p> <p>Buku ini dibuat dalam rangka pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Buku ini tidak mungkin bisa diselesaikan tanpa bantuan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga semua bantuan yang diberikan kepada peneliti, mendapat pahala dari<em> Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em>, Tuhan Yang Maha Esa.</p> Made Dharmawan Copyright (c) 0 2018-05-31 2018-05-31 Kontekstualisasi Ajaran Yoga Sutra Patanjali Pada Masyarakat http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/111 <p>Puja dan puji <em>abhivandhana</em> dupanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas <em>asung wara nugraha</em>-Nya karya dengan judul “Kontekstualisasi Yogasutra Patanjali pada Masyarakat” ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuh hati bahwa karya ini terlaksana atas dukungan, bantuan, bimbingan dan kerjasama serta doa berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut.</p> <p>Yoga Sutra Patanjali sampai saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat umum walaupun latihan Yoga Asana telah demikian populer dan dipraktikkan di berbagai kalangan. Hal ini terjadi oleh karena orang pada umumnya menganggap bahwa Yoga selalu identik dengan asana, padahal tidak demikian. Asana adalah salah satu bidang dari yoga yang demikian luas. Dalam karya ini diuraikan bagaimana praktik Yoga mengacu pada teks Yoga Sutra Patanjali yang merupakan teks rujukan utama Yoga.</p> <p>Penulis juga menyampaikan terima kasih yang terdalam kepada suami tercinta Drs Ketut Pudjawan, M. Pd., serta buah hatiku anak-anakku tersayang, Ni Wayan Monik Rismadewi S.Pd., M.Pd., Kade Sathyagita Rismawan, S.Pd., menantu Kadek Sura Nugraha S.Km., yang dengan penuh pengorbanan baik material, mental maupun spiritual dan telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan disertasi ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan <em>wara nugraha</em>-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian karya ini.</p> Luh Asli Copyright (c) 0 2015-09-04 2015-09-04 PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH: Internalisasi Nilai Ajaran Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/112 <p>Dengan rasa angayubagia kehadapan Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat Beliau, maka penyusunan buku yang berjudul “Pengembangan Budaya Religius Di Sekolah (Internalisasi Nilai Ajaran Agama Hindu)” edisi kedua ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini merupakan hasil penelitian dan kajian ilmiah tentang pengembangan budaya religius yang seharusnya bisa dilakukan pada jenjang pendidikan terutama di Sekolah Menengah Pertama khusunya di Provinsi Bali.<br>Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan buku ini, berbagai pihak telah memberikan saran-saran yang bersifat membangun, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., Rektor Institut Hindu Negeri Denpasar yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan buku ini, Dr. Drs. I Nyoman Linggih, M.Si., Dekan Fakultas Dharma Acarya yang telah memberikan kesempatan dan dorongan dalam menyelesaikan penulisan buku ini, dan Ibu Made Serigati, S.Pd.,M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Petang Kabupaten Badung yang telah memberikan ijin dan kesempatan dalam melaksanakan penelitian.<br>Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kebaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata semoga buku ini bukan akhir dari segalanya melainkan<br>awal dari lahirnya karya-karya yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pembangunan.</p> Heny Perbowosari Copyright (c) 0 2018-02-28 2018-02-28 i 73 Ajaran Etika dalam Lontar Beberatan Wong Beling http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/113 <p>Lontar Baberatan Wong Beling merupakan suatu naskah yang ditulis dalam daun rontal yang mengand ung ajaran-ajaran agama Hindu tentang bagaimana tata cara<br>masyarakat Hindu di Bali untuk berperilakua saat sedang mengandung. Lontar ini menekankan pesan-pesan moral yang ditujukan kepada suami-istri saat mengandung. Bagi masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu, lontar dipandang sebagai pustaka yang mengandung ajaran-ajaran suci yang patut dijadikan panutan atau tuntunan dalam menjalani kehidupan.<br>Ajaran etika dalam Lontar Beberatan Wong Beling dengan perilaku masyarakat Hindu mengacu pada ajaran agama Hindu Tri Kaya Parisudha. Pada sudut pandang pikiran<br>(manacika), yaitu ibu hamil diharapkan berpikir yang baik (positif). Pada perkataan (wacika parisudha), yaitu ibu hamil beserta keluarga menjaga perkataannya. Pada perbuatan (kayika parisudha), yaitu melakukan perbuatan yang baik, seperti melakukan pembersihan diri (melukat), mebayuh belingan; melakukan perawatan dengan baik dan teratur dengan jalan memeriksakan kehamilan ke bidan atau dokter.</p> Ni Nengah Selasih Ni Wayan Arini I Gusti Ngurah Agung Wijaya Mahardika Copyright (c) 0 2018-01-30 2018-01-30 i 63 UJI NORMALITAS DATA UNTUK PENELITIAN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/115 <p>Sejak pertama kali diberi amanah untuk membimbing mahasiswa dalam penulisan proposal dan skripsi, saya menemukan banyak masalah terutama dalam hal kajian statistiknya. Sulit mencari buku statistik yang penulisnya benar-benar mempunyai latar belakang statistik sehingga jika terdapat perbedaan dari tiap buku, susah memberikan penjelasan bahwa ini yang benar atau sama sekali tidak ada yang benar. Bidang statistika memang sangat luas. Para pakar statistik mungkin sibuk dengan bidang yang digeluti masing-masing sehingga tidak sempat memperhatikan hal-hal yang menjadi dasar pengetahuan statistika bagi para mahasiswa terutama mahasiswa dalam jurusan pendidikan.</p> <p>Jangankan mahasiswa, antar dosen pembimbing sekalipun seringkali berbeda pendapat. Buku ini merupakan langkah awal untuk memperbaiki pengetahuan tentang statistika dalam bidang penelitian terutama dalam hal uji normalitas data.</p> <p>Pengetahuan tentang konsep uji normalitas data bagi peneliti khususnya di bidang pendidikan sangatlah penting. Seringkali kita diperhadapkan pada suatu persoalan yang mempersyaratkan data harus berdistribusi normal. Dalam bidang pendidikan sendiri khususnya pendidikan matematika, mahasiswa lebih dituntut mengetahui proses daripada sekedar menggunakan software statistika yang ada. Sementara buku-buku yang beredar terkadang hanya menyediakan cara uji normalitas data dengan software tertentu&nbsp; tanpa menuliskan konsep dasarnya seperti apa. Ada juga yang mencoba menjelaskan cara manualnya tapi sepertinya kurang faham tentang konsep uji normal itu sendiri. Melihat hal ini hati saya seakan terketuk untuk memperbaiki sesuatu yang saya anggap keliru.</p> <p>Dalam buku ini dijelaskan berbagai macam cara uji normalitas data, baik secara manual maupun dengan menggunakan software yang ada. Konsep uji normalitas dengan <em>Kolmogorov-Smirnov</em> dan <em>Lilliefors</em> dalam buku ini yang menjadi perhatian utama karena konsep inilah yang banyak keliru dalam beberapa buku statistika.</p> <p>Ada beberapa tambahan uji normalitas manual yang penulis sajikan dalam buku ini seperti <em>Shapiro-Wilk</em>, <em>Anderson Darling, QQ</em> plot dan <em>PP plot </em>yang belum pernah saya temukan pada buku-buku statistika di Indonesia.</p> <p>&nbsp;Semoga dengan adanya buku ini para peneliti baik mahasiswa, guru ataupun dosen tidak lagi kebingungan memilih metode mana yang baik digunakan untuk uji normalitas data. Buku ini adalah buku pertama yang saya tulis. Kemungkinan besar masih terdapat banyak kekeliruan dalam hal penulisan atau mungkin ada penggunaan kata yang tidak tepat dalam tulisan ini. Kritik dan saran selalu penulis harapkan dari para pembaca.</p> Akbar Nasrum Copyright (c) 0 2018-02-28 2018-02-28 i 117 PERAN CATUR SANAK DALAM KEHIDUPAN MANUSIA: Kajian Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/116 <p>Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan anugerahNya sehingga buku ini dapat selesai disusun. Buku yang berjudul “Peran <em>Catur Sanak</em> Dalam Kehidupan Manusia: Kajian Agama Hindu” mencoba untuk melihat kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Hindu yang sangat multikultur, baik budaya, suku, adat maupun kebiasaan, kebiasaannya.</p> <p>Apalagi dalam urusan beragama yang sering dikenal dengan istilah <em>Desa, Kala, Patra</em>. <em>Desa, Kala, Patra</em> di Bali sangat berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, sehingga Bangsa Indonesia sangat kompleks untuk mengurus kehidupan masyarakatnya, dalam kehidupan masyarakat terutama Hindu Bali sangat penting memperhatikan <em>Sang Catur Sanak</em> (saudara empat lahir manusia), yang setia mengikuti dari lahir sampai meninggal, dengan adanya perkembangan globalisasi banyak orang Hindu Bali yang tidak mengenal <em>Catur Sanak</em> (saudara empat manusia), ketidak tahuan terhadap <em>catur sanak </em>bisa menyebabkan kehidupan manusia tidak bahagia maupun sebaliknya bahagia lahir batin kalau dia mengetahui dan melakukan upacara yadnya dari awal perkawinan orang tuanya sampai lahir anak tumbuh Dewasa.</p> <p>Karena idelanya kehidupan manusia di dunia ini harus berkarak terbaik, bermoral baik, bahagia, dan sejahtera. Untuk mencapai kesemua itu sangat penting untuk mendalami, melakukan terkait dengan <em>Catur Sanak</em>. Semakin hari manusia itu semakin besar maka saudara <em>Catur Sanak</em> tersebut juga mengalami perubahan status atau terjadi perubahan nama dari <em>Yeh nyom, Darah, Ari-ari, Lamad</em>. Nama-nama tersebut seiring dengan perjalanan waktu mengalami perubahan, begitu juga bayi itu sendiri semakin besar-semakin besar. Perubahan perubahan tersebut diantaranya <em>Yeh Nyom </em>menjadi Anggapati<em>, Darah </em>menjadi Mrajapati<em>, Ari-ari </em>menjadi Banaspati<em>, Lamad </em>menjadi <em>Banaspati Raja</em>.</p> <p>Pertemuan antara <em>kama putih </em>(bapak) dengan <em>kama bang</em> (ibu) dimana pertemuan ini mengasilkan laki-laki (kama putih), <em>kama bang</em> (perempuan), dan kalau warnanya dadu akan menjadi bencong <em>“Nihan Kawiting Manusanira Duk Sira Ring Jero Weteng, Kaweruhakena arane, Sangkane Ana Jatma Lanang, Wadon, Mwang Kedi. Duk Bapanta Matemu Ring Babunta, Ana Kama Putih, Kama Bang, Kama Dadu. Kama Putih dadi Lanang, Kama Bang dadi Wadon, Kama Dadu Dadi Kedi”</em>.</p> <p>Makna Keberaneka Ragaman, makna kemaha kuasaan Tuhan, Makna Kesaktian, Makna Kesaktian, <em>Iki Kangetakna kawisesan Sanghyang Pancamahabhuta. Yan sira arep sakti. Iki adegang linggiyang taksu. Pasuk wetu ring ragane. Pada mijilang kawisesan kabeh. Nanging sira mangda astiti ring Ida Bhatara sami ngaturang panyanggra sasai-sasainan. Sangkaning nirmala. Tan wenang meroko, iki pangastawanya kabeh.</em></p> <p>Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ini.</p> I Nyoman Nadra Copyright (c) 0 2018-11-30 2018-11-30 i 83 EVALUASI PENDIDIKAN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/117 <p>Evaluasi (penilaian) merupakan salah satu sub sistem yang penting dalam setiap sistem pendidikan. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, evaluasi (penilaian) merupakan<br>subsistem yang diatur dalam UU Nomor 2, tahun 1989, khususnya pada Bab XII, pasal-pasal 43, 44, 45, dan 46. Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan karena mencerminkan perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Di samping itu, berdasarkan penilaian, tingkat pencapaian prestasi pendidikan antara satu sekolah atau wilayah dengan sekolah atau wilayah lainnya dapat dibandingkan. Dalam karya ini, yang dimaksud dengan penilaian adalah evaluasi yang digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini perlu ditegaskan karena sering terjadi kerancuan mengenai istilah atau pengertian penilaian dengan istilah lain yang terkait dengannya. Secara umum, penilaian atau evaluasi adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat<br>keberhasilan dan efisiensi suatu program. Dalam membahas masalah penilaian di bidang pendidikan, ada beberapa istilah yang sering dipakai secara rancu, yaitu pengukuran, penilaian dan pengambilan keputusan.</p> Ni Nengah Selasih Copyright (c) 0 2018-09-30 2018-09-30 i 84 Lembar Kertas Kerja Peserta Didik Matematika Kelas 8 SMP Berbasis Budaya Batak Toba Sesuai Kurikulum 2013 http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/119 <p>Guru mengungkapkan bahwa menyusun rencana pembelajaran sesuai kurikulum 2013 susah dan menuntut kreatifitas yang tinggi. Selain itu, dalam proses pembelajaran, guru juga kewalahan dalam menuntun siswa menemukan pengetahuannya sendiri. Akibatnya, banyak waktu yang terbuang dan pembelajaran menjadi tidak efektif.</p> <p>Siswa memandang bahwa pembelajaran kurikulum 2013 tidak cocok untuk kalangan siswa, melainkan lebih cocok untuk kalangan mahasiswa. Siswa tidak mampu untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui fasilitas belajar yang disediakan. Akibatnya siswa pasif dan semakin tidak tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar. Bahan ajar ini disusun sebagai alternative solusi untuk kendala yang dihadapi&nbsp; oleg guru dan siswa. Bahan ajar ini dikembangkan sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang memuat unsur 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data, Menyajikan, dan Menyimpulkan). Bahan ajar ini juga memuat model pembelajaran <em>scientific</em> yaitu pembelajaran yang menuntun siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pembelajaran <em>scientific </em>yang digunakan dalam bahan ajar ini adalah pembelajaran matematika realistic. Hal <em>real</em>/nyata yang disajikan dalam bahan ajar ini adalah budaya siswa itu sendiri yaitu budaya Batak Toba.</p> <p>Implementasi bahan ajar ini telah mendapat respon yang positif dari guru dan siswa. Bahan ajar ini juga sudah memperoleh saran perbaikan dari ahli dan praktisi. Bahan ajar yang disajikan dalam bentuk buku ini sangat terbuka atas saran dan kritik. demi manfaat yang lebih nyata di masa yang akan datang. Atas kontribusi saran dan kritik yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.</p> Sinta Dameria Simanjuntak . Imelda Copyright (c) 0 2018-10-30 2018-10-30 i 246 KONVERSI AGAMA: Dampak Dan Makna Bagi Masyarakat Pakuseba http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/120 <p>Atas <em>Asung Kerta Wara Nugraha</em> <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em> (Tuhan yang Maha Esa), maka buku berjudul “Konversi Agama: Dampak dan Makna Bagi Masyarakat Pakuseba” dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin. Buku ini disusun dengan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul “Konversi Agama dari Hindu ke Kristen di Pakuseba Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar”.</p> <p>Konversi agama dari Hindu ke Kristen yang terjadi pada sejumlah warga masyarakat Hindu di Pakuseba telah membawa pergeseran paradigma berpikir masyarakat dari paradigma pluralis ke paradigma kritis dan kembali ke paradigma pluralis. Model berpikir paradigma pluralis tahap pertama ditandai dengan kehidupan masyarakat yang <em>paras paros salunglung sabayan taka. </em>Artinya, bersatu padu dalam ikatan <em>pasukadukaan </em>masyarakat Pakuseba. Model berpikir seperti ini menjadi ciri khas masyarakat Hindu sebagai pengaruh peradaban Hindu yang dibawa pedagang dan pendeta India ke Bali. Homogenitas masyarakat Hindu di Pakuseba sebelum terjadi konversi agama dari Hindu ke Kristen sarat diwarnai hubungan sosial yang berparadigma pluralis.</p> <p>Cara berpikir berdasarkan paradigma pluralis yang berkembang di lingkungan masyarakat Pakuseba terlihat pascakonversi agama dari Hindu ke Kristen. Kebersamaan dalam perbedaan agama antara umat Hindu dengan umat Kristen di Pakuseba tercermin dalam tradisi penguburan mayat. Indikator paradigma pluralis yang lain ditemukan, baik dalam kegiatan keagamaan maupun dalam kegiatan ekonomi. Dalam konteks kegiatan keagamaan khususnya dalam kegiatan <em>manusa yadnya</em> cukup sering, bahkan telah menjadi tradisi keterlibatan umat Kristn dalam kegiatan Hindu. Sebaliknya, kegiatan perkawinan umat Kristen dihadiri oleh umat Hindu. Hal ini dimungkinkan karena secara geneologis antara umat Kristen dan umat Hindu di Pakuseba masih saling <em>juang kejuang. </em>Artinya, masih ada ikatan yang disebabkan oleh faktor keluarga dan faktor perkawinan. Hal ini menjadi penyebab model berpikir pluralis berkembang di Pakuseba, baik sebelum maupun pascakonversi dari Hindu ke Kristen.</p> <p>Pada dimensi ekonomi, terjadi hal serupa. IK adalah umat Hindu, manakala membutuhkan tempat bangunan rumah untuk tempat tinggalnya, maka dibantu oleh IT. IT memberikan tanah secara cuma-cuma kepada IK untuk kepentingan pembangunan rumah yang bisa di tempati. Dengan demikian, secara ekonomi perbedaan antara umat Kristen dengan umat Hindu di Pakuseba masih memiliki titik kebersamaan tujuan, yakni tolong-menolong di antara sesama.</p> <p>Pergeseran cara berpikir masyarakat Pakuseba dari paradigma pluralis ke paradigma kritis terlihat sejak tahun 1966 sampai dengan tahun 1999. Pada masa ini terjadi sikap saling mengkritisi di antara umat Hindu dengan umat Kristen di Pakuseba. Dua komunitas ini saling mengkritik untuk kepentingan saling mendominasi yang lain. Umat Kristen memandang umat Hindu menganut agama kegelapan, apatis, dan agama konservatif. Akibat dari karakteristik agama seperti ini agama Hindu sudah selayaknya ditinggalkan untuk diganti dengan agama Kristen. Umat Kristen memandang agama Kristen lebih maju, lebih rasional, dan agama yang lebih menjanjikan masa depan yang lebih cerah. Umat Hindu tidak kalah dalam menilai agama Kristen. Pada masa inilah Hindu melakukan gerakan-gerekan, yaitu gerakan <em>ngingetin duen desa, </em>gerakan <em>banjar solas, </em>memasalahkan pemasangan papan nama gereja yang anggotanya belum mencapai 100 KK. Konflik ini berakhir dengan berdirinya sebuah lembaga masyarakat yang disebut Lembaga Musyawarah Banjar (LMB) pada tahun 2007.</p> <p>Mulai saat itu dua komunitas umat bergama, yakni umat Hindu dan umat Kristen menerima putusan-putusan musyawarah yang dihasilkan LMB. Ketika LMB memutuskan bahwa umat Kristen harus membayar iuran berupa beras kepada masyarakat <em>desa pakraman</em>, umat Kristen pun bisa menerima dan membayarnya. Ketika LMB mewajibkan umat Kristen membayar <em>patus ngaben</em> dan <em>patus</em> kematian kepada pihak keluarga yang ditimpa kematian dan pihak keluarga yang memiliki kegiatan upacara <em>ngaben</em>, maka pihak umat Kristen siap mengikuti perintah LMB. Dengan demikian, lahirnya LMB menjadi tonggak berakhirnya paradigma kristis dan memulai paradigma pluralis tahap kedua.</p> <p>Di atas telah dipaparkan bahwa pergeseran paradigma berpikir dari paradigma kritis ke paradigma pluralis tahap dua ditandai dengan adanya sejumlah kesepakatan antara umat Hindu dan umat Kristen atas hasil musyawarah LMB Pakuseba. Sejumlah kesepatakatan yang dimaksud menyangkut putusan iuran umat Kristen ke <em>desa</em> <em>pakraman</em> yang dibayarkan dalam bentuk beras, iuran dalam bentuk <em>patus ngaben, </em>dan iuran untuk <em>patus</em> kematian. Selain itu, juga disepakati masalah tradisi penguburan, baik untuk masyarakat Hindu maupun tradisi untuk mayat umat Kristen. Secara singkat kesepakatan ini bisa disebutkan bahwa tradisi penguburan, baik di pihak umat Hindu maupun di pihak umat Kristen, dihadiri oleh semua warga Pakuseba tanpa memandang perbedaan agama. Tidak saja menghadiri ritual penguburan, sampai pelaksanaan <em>magebangan </em>dalam tradisi Hindu dan <em>kebaktian penghiburan </em>di pihak Kristen pun harus dihadiri oleh seluruh <em>krama</em> Pakuseba tanpa melihat perbedaan agama.</p> <p>Semua nama yang merujuk pelaku konversi maupun narasumber dalam buku ini sengaja disingkat untuk menghindari kesalahpahaman. Akhirnya kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku ini berikutnya. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ini.</p> <p>Semoga bermanfaat.</p> I Nyoman Raka I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-11-30 2018-11-30 i 132 KONVERSI AGAMA DARI HINDU KE KRISTEN: Analisi Faktor Penyebab di Pakuseba Desa Taro Gianyar http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/121 <p>Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga buku “Konversi Agama Dari Hindu Ke Kristen: Analisi Faktor Penyebab<strong>”</strong> ini dapat selesai tepat pada waktunya. Buku ini disusun dengan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul “Konversi Agama dari Hindu ke Kristen di Pakuseba Desa Taro Kecamatan Tegallalang Gianyar”.</p> <p>Konversi agama dari Hindu ke Kristen memunculkan tugas yang wajib diemban oleh seorang yang telah melakukan ritual baptis adalah melaksanakan amanat agung, yakni kewajiban untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum mendengarnya. Mencermati proses muncul dan terjadinya konversi agama dari Hindu ke Kristen di Pakuseba, dapat dipahami sejumlah faktor penyebab konversi agama dari Hindu ke Kristen di Pakuseba.</p> <p>Faktor yang dimaksud, antara lain (a) faktor misionaris, menyebabkan terjadinya konversi agama dari Hindu ke Kristen atas IJ. Hal ini terjadi ketika IJ masih di penjara; (b) faktor IJ tidak kalah penting dalam penyebaran agama Kristen di Pakuseba. Melalui beberapa wacana yang dikemas menjadi program gereja berhasil mengkonversi sejumlah kepala keluarga seperti I R, I P dan S; (c) faktor ekonomi menjadi salah satu faktor yang tidak kalah penting dalam mengkonversi sejumlah umat Hindu ke Kristen di Pakuseba; (d) faktor pendidikan berupa dukungan pendidikan yang diberikan kepada anak putus sekolah melalui Yayasan Kemah Injil Indonesia di Klungkung. Hal ini menimbulkan berbagai dampak terhadap masyarakat Pakuseba antara lain (a) dampak sosial, (b) dampak psikis, dan (c) dampak spiritual.</p> <p>Semua nama yang merujuk pelaku konversi maupun narasumber dalam buku ini sengaja disingkat untuk menghindari kesalahpahaman. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan umat Hindu, tidak lupa penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan tulisan ini dalam bentuk buku.</p> I Nyoman Raka I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-07-31 2018-07-31 i 66 LOGIKA FUZZY Dengan MATLAB (Contoh Kasus Penelitian Penyakit Bayi dengan Fuzzy Tsukamoto) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/122 <p>Dalam kehidupan sehari-hari banyak masalah yang dihadapi manusia yang berhubungan dengan matematika, sehingga dapat diistilahkan tiada hari tanpa angka dan<br>matematika. Awalnya manusia akan berfikir bahwa matematika hanya digunakan untuk menentukan angka-angka yang sudah pasti. Namun dengan pola fikir manusia yang makin hari makin kompleks, maka manusia mulai berfikir bisakah matematika digunakan untuk angka yang tidak pasti atau sama-samar. Dengan ditemukannya metode fuzzy, maka angka yang tidak pasti dapat diukur kini dapat diukur. Namun pengukuran ini bukan berfungsi untuk menggantikan perhitungan angka yang pasti, hanya digunakan untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti saja.<br>Buku ini membahas teori dasar fuzzy hingga bagaimana menghitung fuzzy dari masukkan (fuzzifikasi) sampai dengan keluaraan (defuzzifikasi). Selain itu buku ini juga membahas tentang bagaimana cara membaca hasil perhitungan fuzzy, khususnya fuzzy Tsukamoto. Dalam buku ini juga disertakan penghitungan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab, karena Matlab sangat mendukung untuk perhitungan fuzzy.<br>Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku ini berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ini.</p> Agung Setiawan Budi Yanto Kiki Yasdomi Copyright (c) 0 2018-09-30 2018-09-30 i 217 LUAR BIASA MENJADI PEMBINA PRAMUKA INSPIRATIF http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/123 <p>Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga buku <strong>Luar Biasa Menjadi Pembina Pramuka Inspiratif</strong> ini dapat selesai disusun. Buku ini disusun dengan menambahkan sumber dari buku referensi lain yang dapat digunakan guna menunjang terlaksananya gerakan pramuka ditengah-tengah sekolah maupun masyarakat..</p> <p>Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk memberikan penyemangat dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan. Dengan adanya motto, maka seseorang akan berjalan sesuai dengan koridor yang seharusnya. Begitu juga dengan Barung/Regu/Sangga juga hendaknya memiliki motto yang dapat dijadikan acuan untuk selalu berkarya, namun tidak boleh menyimpang dari batas-batas dan norma-norma pendidikan kepramukaan. “<strong>Sekali Pramuka sampai kapanpun tetap Pramuka</strong>” nah misalnya motto seperti itu. Dengan memahami makna dari motto yang diucapkan, maka seseorang akan mampu mengetahui apa maksud dan tujuan dalam berpramuka. Pramuka adalah medium untuk mengembangkan bakat dan minat untuk mencapai tujuan hidup.</p> <p>Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ini.</p> I Wayan Mertayasa I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-11-30 2018-11-30 i 66 MEPANTIGAN: Alternatif Baru Pengembangan Sport Tourism Berbasis Budaya http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/124 <p>Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan buku dengan judul <strong>“<em>Mepantigan</em>: Alternatif Baru Pengembangan Sport Tourism Berbasis Budaya”</strong>. Buku ini disusun sebagai salah satu luaran Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) pendanaan tahun 2018. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan program oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab, bekerjasama dalam tim, maupun kemandirian dalam bidang ilmu yang ditekuni.</p> <p>PKM-PSH merupakan bidang yang bertujuan untuk memecahkan masalah sosial humaniora, seperti masalah yang berkaitan dengan budaya, seni, dan kearifan lokal. Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu masalah yang berkaitan erat dengan budaya, seni, dan kearifan lokal. Dimana tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan keseimbangan antara pariwisata dengan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Namun, pada kenyataannya keseimbangan tersebut masih sulit untuk diwujudkan. Dimana, dengan perkembangan pesat pariwisata, justru tradisi dan budaya mulai ditinggalkan, begitupun lingkungan yang sudah tidak asri lagi. Oleh karena itu, perlu dikembangan sebuah alternatif baru untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan pengembangan <em>Mepantigan</em> sebagai sport tourism berbasis budaya. Dalam buku ini, penulis akan menjabarkan hasil penelitian mengenai atraksi wisata budaya <em>Mepantigan</em> yang dapat menjadi alternatif pengembangan pariwisata, yang dapat dikemas menjadi beberapa model pariwisata, dan pentingnya melestarikan dan mengkonservasi budaya dan tradisi.</p> <p>Penulis berharap buku ini dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan dapat menjadi referensi bagi pengelola <em>Mepantigan</em>, masyarakat, <em>stakeholder</em> pariwisata, dan pemerintah dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia pada umumnya dan di Bali pada khususnya. Penulis juga mengharapkan kritik maupun saran sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan buku ini. Atas perhatian yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih.</p> Ni Nengah Ariastini Ni Made Ayu Natih Widhiarini Putu Eni Oktaviani I Made Trisna Semara Copyright (c) 0 2018-08-30 2018-08-30 i 79 MUNCULNYA KONVERSI AGAMA DARI HINDU KE KRISTEN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/125 <p>Atas <em>asung kerta wara nugraha</em> <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em> (Tuhan yang Maha Esa) dan dukungan dari berbagai pihak terkait terutama editor dan IHDN Denpasar, maka buku berjudul “Munculnya konversi Agama dari Hindu ke Kristen” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan oleh penulis.</p> <p>Konversi yang terjadi terhadap umat Hindu ke dalam agama Kristen baik secara internal maupun eksternal yang disaji dalam buku ini adalah konversi yang terjadi di Banjar Pakuseba Desa Taro Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar. Fenomena ini memiliki makna yang eklusif bagi kehidupan beragama di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang mengedepankan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrawa (berbeda-beda tapi tetap bersatu) dan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari beratus pulau kecil dan besar dibangun bersama-sama oleh berbagai etnis atau suku, agama, adat dan budaya.</p> <p>Konversi secara internal yang terjadi di lingkungan agama Hindu itu sendiri, salah satu penyebabnya akibat perubahan cara penghayatan beragama ke arah perubahan pendekatan kualitas, yakni dari beragama pada tingkat <em>karma </em>dan <em>bhakti </em>menuju pada tingkat <em>jnana </em>dan <em>yoga marga. </em>Konversi internal semacam ini terjadi pada level umat &nbsp;sebagai penghayat agama secara individual. Selanjutnya konversi internal terjadi pada level sosial, melibatkan lembaga keagamaan dengan <em>policy</em> penyeragaman dengan dalil azas kebersamaan. Walaupun telah dipahami bahwa cara beragama setiap umat memungkin adanya perbedaan seperti yang diwejangkan Bhagawan Shri Krishna yang tersurat dengan jelas dalam kitab Bhagavad-Gita (Adhyaya IV sloka 11), bahwa dengan jalan dan cara atau bentuk apapun engkau menyembah-Ku akan Aku terima.</p> <p>Konversi agama pada dimensi sosial sering disebut konversi eksternal, yakni berpindahnya penganut agama yang satu ke dalam agama yang lain. Pada kasus ini berpindah penganut Hindu menjadi penganut agama Kristen, Islam atau agama lainnya. Konversi eksternal kadangkala menimbulkan konflik antar komunitas. Sehingga adanya konversi eksternal menjadikan permasalahan agama dan menjadi isu yang sangat sensitif di Indonesia.</p> <p>Terjadinya konversi agama merupakan sikap pengingkaran atas kesepakatan yang pernah disepakati ketika masih dalam ikatan lembaga agama tersebut. Diharapkan kepada pihak yang telah beragama untuk tidak melakukan tindakan konversi agama kepada pihak lain yang telah pula beragama. Mengingat setiap agama telah menetapkan rambu-rambu beragama guna harmoni tetap terjaga di antara dan antar umat beragama. Ajaran Kristen misalnya, ditemukan Efesus dan Filipi yang mengarahkan umatnya untuk menaruh pikiran dan perhatian hanya pada gereja (Efesus. 5: 23), sedangkan pada Filipi 5:2 diharapkan umatnya menaruh pikiran dan perhatian kepada Tuhan Yesus. Larangan konversi agama yang paling ekstrem ditemukan pada hadits Islam. Pada hadits ini ditetapkan sanksi ‘pembunuhan’ untuk umat Islam yang melalukan tindakan pindah agama (HR. Al-Bukhari [3017, 6922], Abu Dawud [4351], at-Tirmidzi [1458], an-Nasai [4059, 4060, 4061, 4062, 4063, 4064, 4065], Ibn Majah [2535], dan lainnya). Baik Efesus, Filipi, maupun kutipan Hadits tersebut di atas, dihimbau untuk menghindari terjadinya konversi agama, sekaligus juga menghindari terjadi konflik karena konversi agama.</p> <p>Di sisi lain kebebasan dan toleransi UUD 1945 (Pasal 28E ayat 1 dan 2), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (pasal 333 ayat 1) dan Undang-Undang HAM No.39 Tahun 1999 serta kebebasan beragama dan berkeyakinan yang tertuang dalam Kitab <em>Bhagawadgita</em> dapat dijadikan ‘pembenaran’ bagi pihak tertentu untuk melakukan konversi agama dengan dalil sederhana bahwa Negara menjamin kebebasan umatnya untuk memilih agama sesuai dengan keyakinannya. Sehingga seseorang dan atau sekelompok orang dapat ‘membantu’ pihak lain untuk mempermudah proses pindah agama dimaksud. Apabila dipahami lebih mendalam makna kebebasan beragama seperti yang disebutkan dalam UUD 45, Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang HAM dan mutiara Bhagawadgita dimaksud, bukanlah sebagai dasar pembenaran untuk melakukan konversi terhadap agama satu kepada agama lainnya. Namun memiliki makna sebaliknya, yakni hendaknya seseorang memeluk agama atas keyakinan dan kepercayaan dan atau kesadaran yang ada pada dirinya, bukan karena atas paksaan atau ajakan dari pihak lain. Akan tetapi pihak tertentu malah memahami keberadaan Undang-Undang kebebasan memeluk agama dan menganut kepercayaan dan keyakinan tersebut dengan logika terbalik sebagai usaha pembenaran proses konversi yang dilakukan.</p> <p>Larangan konversi agama seperti dimuat, baik dalam Efesus dan Filipi maupun pada hadits, tidak berarti bahwa konversi agama tidak akan terjadi. Sebaliknya, kebebasan memeluk agama dan kepercayaan yang dikumandangkan dalam UUD 1945 dan dalam beberapa sloka <em>Bhagawadgita</em> tidak dipahami dengan baik dan benar sehingga tidak mengurangi konflik akibat konversi agama.</p> <p>Banyak pelajaran, banyak hikmah yang dapat dipetik dari konflik konversi agama. Konversi agama dapat menimbulkan semangat fanatisme dalam beragama. Misalnya, seorang Kristen melakukan tindakan konversi agama dapat menjadi seseorang&nbsp; memiliki fanatisme melebihi seorang Kristen yang memang dibatis karena kelahiran dari orang tua beragama Kristen dan atau bukan karena konversi. Pada ranah positivisme terjadinya konversi agama dapat menimbulkan semangat beragama pada pihak yang dirugikan, seperti yang terjadi di Desa Pakuseba dengan dilakukan upacara besar berupa upacara <em>ngenteg linggih</em> sebagai akumulasi rasa <em>jengah </em>terhadap terjadinya konversi pada umat Hindu di desa tersebut. Melalui pelaksanaan upacara seperti itu semangat persatuan dan kesatuan dapat bangkit, guna meredam terjadinya tindakan konversi agama dari Hindu ke Kristen.</p> <p>Akhirnya kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku ajar Geometri Ruang berikutnya. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ajar ini.</p> I Nyoman Raka I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-01-22 2018-01-22 i 88 PENUMBUHKEMBANGAN KARAKTER DALAM KELUARGA HINDU DI DESA BAYUNGGEDE SEBAGAI DESA KUNO DI BALI http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/126 <p>Sembah sujud angayubagia penulis haturkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas waranugrahaNya, buku yang ada dihadapan pembaca yang budiman dapat terselesaikan. Sesungguhnya buku ini adalah hasil kajian saya dalam meraih gelar Doktor Ilmu Agama di Program Pascasarjana IHDN Denpasar. Kemudian penulis melihat secara keseluruhan konten dari kajian ini sangat menarik dan menjadi layak untuk dipublikasi, sehingga dapat dijadikan pengayaan referensi oleh kalangan akademik, budayawan, pendidik dan berbagai kalangan masyarakat</p> Ni Komang Sutriyanti Copyright (c) 0 2018-03-01 2018-03-01 i 332 INTEGRATED ENGLISH http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/127 <p>As an Indonesian nation we have our own language, namely Indonesian, which we use to communicate, express opinions, ask opinions, negotiate, and so on. However, as part of a global society, we need to master a globally recognized language, English.</p> <p>English has grammar which needs to be understood so that its use is in accordance with the context and time. There are four skills that must be learned to master English comprehensively, namely listening, speaking, reading, and writing. Each expertise has its own role and purpose, so that no expertise should be missed or preferred.</p> <p>This Integrated English book integrates these four skills in learning English, so students can use this book as a guide in honing their English skills more intact.</p> <p>The author would like to thank you for the support of various parties, whose names cannot be mentioned one by one, starting from the initial development process until this book reaches the community.</p> Naeklan Simbolon Eva Betty Simanjuntak Kristina Gloria Simanjuntak Mariati Purnama Simanjuntak Janner Simarmata Copyright (c) 0 2018-10-31 2018-10-31 i 187 PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/128 <p>Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga buku <strong>Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini</strong> ini dapat selesai disusun. Buku ini disusun dengan menambahkan sumber dari buku referensi lain yang dapat digunakan guna menunjang terlaksananya pendidikan karakter ditengah-tengah sekolah maupun masyarakat..</p> <p>Perkembangan karakter anak usia dini akan tumbuh dengan sangat pesat kalau pendidik mampu mengarahkan anak sesuai dengan bakat serta minat yang dimiliki anak. Satu hal yang perlu diketahui oleh pendidik dan orang tua adalah jangan sesekali memaksa anak untuk menjadi sesuatu yang tidak mereka senangi/sukai, karena hal itu justru akan membunuh bakat/potensi yang sebenarnya dimiliki oleh anak tersebut.</p> <p>Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk penyusunan buku berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ini.</p> I Wayan Mertayasa I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-10-01 2018-10-01 i 78 PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/129 <p>Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga buku Pengantar Manajemen Strategik bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Islam Balitar telah terselesaikan. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Buku ini di realisasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen strategi, yang secara spesifik berisi tentang proses penetapan tujuaan organisasi, pengembangan kebijakan untuk mencapai sasaran, serta<br>mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Sedapat mungkin, buku ini memuat pertanyaan dan soal di setiap akhir bab agar dapat di gunakan sebagai latihan bagi mahasiswa. Dengan latihan menjawab pertanyaan dan soal, di harapkan pemahaman materi dalam bab yang bersangkutan akan meningkat dan menjadi lebih baik. Tentunya kami menyadari, walaupun sudah berusaha sedapat mungkin untuk teliti dan mengikuti perkembangan yang terjadi, buku ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca<br>sangat dihargai.<br>Ucapan terima kasih kepada Dr. Anam Mifthakhulhuda.,M.I.kom, selaku dosen pembimbing dalam penyelesaian buku ini, dan tak lupa kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang membantu terselesainya buku ini. Semoga amalnya di terima Allah sebagai amal jariyah dan buku ini dapat bermanfaat untuk siapapun yang telah membacanya.</p> Anam Miftakhul Huda Diana Elvianita Martanti Copyright (c) 0 2018-04-24 2018-04-24 i 329 SUPERVISI AKADEMIK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK KECIL (BUZZ GROUP DISCUSSION) Meningkatkan Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/130 <p>Penerapan supervisi akademik dengan teknik diskusi kelompok kecil (buzz group discussion) ternyata memang dapat meningkatkan profesionalitas guru dalam pembelajaran agama Hindu, dan berdasarkan analisis statistic kenaikannya sangat signifikan. (uji coba beda t dua sampel berhubungan dengan derajat kebebasan (df) = n-1 dan taraf signifikasi 5% tersebut ternyata bahwa diperoleh nilai t hitung = 35.431 lebih besar dari t tabel yaitu 35.431 &gt; 2.201).</p> . Pawang Copyright (c) 0 2020-01-06 2020-01-06 i 62 Nilai Pendidikan Dalam Upacara Tumpek Landep Masal Di Desa Pakraman Tengkudak Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/131 <p>Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa), serta didorong oleh keinginan dan semangat yang luhur, maka buku berjudul “Nilai Pendidikan Dalam Upacara Tumpek Landep Masal Di Desa Pakraman Tengkudak Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan” dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin.<br>Penulis menyadari isi buku ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penyusunan buku-buku berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun buku ini, semoga semua bantuan yang diberikan, mendapat pahala dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.</p> Ni Made Anggreni Copyright (c) 0 2018-11-28 2018-11-28 i 69 Desain Eco Culinary pada Daerah Aliran Sungai http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/132 <p>Pertama-tama perkenankan penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/ karunia-Nya, buku dengan berjudul “Desain Eco Culinary pada Daerah Aliran Sungai” ini dapat diselesaikan.<br>Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian dari Program Hibah Penelitian Dikti Skema PTUPT (Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi). Buku ini memuat mengenai berbagai jenis rancangan yang dapat digunakan dalam penataan Daerah Aliran Sungai. Konsep Desain yang ditekankan dalam buku ini adalah Desain Ekologis dekat dengan alam, dengan tetap mendukung pengembangan pariwisata budaya seperti wisata Culinary.<br>Pada kesempatan ini juga perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, dan arahan selama penulisan buku ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada rekan sejawat yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan banyak dukungan fasilitas. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada narasumber yang telah memberikan bantuan data sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan baik. Akhir kata diucapkan banyak terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas kerjasamanya dalam penyelesaian buku ini.<br>Diharapkan, buku ini dapat berguna sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi semuanya. Serta saran maupun kritik sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan buku ini. Atas perhatiannya, diucapkan banyak terima kasih.</p> I Gusti Ketut Purnaya I Made Trisna Semara Komang Ratih Tunjungsari I Nengah Laba Copyright (c) 0 2018-09-04 2018-09-04 i 72 Desain Wisata Taman Bermain Anime dan Game http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/133 <p>Pertama-tama perkenalkan penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/ karunia-Nya, buku ini dapat diselesaikan.</p> <p>Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, dan arahan selama penulis buku ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada rekan sejawat yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan banyak dukungan fasilitas kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dinas Pariwisata Bali, Badung dan Denpasar serta Badan Pusat Statistik Bali yang telah memberikan bantuan data sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan baik. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Bali atas kerjasamanya dalam penyelesaian buku ini.</p> <p>Diharapkan, buku ini dapat berguna sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi semuanya. Serta saran maupun kritik sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan buku ini. Atas perhatiannya, diucapkan banyak terima kasih.</p> I Made Trisna Semara Copyright (c) 0 2018-05-01 2018-05-01 i 114 Hindu: Masalah dan Pemaparannya http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/134 <p>Membahas masalah dari perspektif Hindu senantiasa menghadirkan lompatan-lompatan spektrum yang terkadang membuat seseorang terdiam. Rasa diam ini muncul bukan karena masalah itu dapat dijawan dengan tuntas, melainkan karena pertanyaan-pertanyaan atau masalah itu mendadak kehilangan signifikasinya. Perspektif yang diberikan terkadang melampaui dari pertanyaan itu sendiri dan membangun sebuah gugusan yang mana apa yang dipikirkan oleh pikiran tidak mendadak kehilangan eksistensinya. Masalah menjadi kehilangan landasannya. Ketika itu terjadi, hanya diam yang menjadi ekspresinya, diluar prinsip-prinsip dualitas yang mengungkungnya.</p> <p>Kondisi ini telah banyak disebutkan oleh berbagai teks Hindu dengan mengatakan bahwa, ketika seseorang ‘mengetahui’ maka semua masalah secara otomatis menghilang. Maksudnya bukanlah masalah itu telah diselesaikan, melainkan masalah itu tidak lagi memiliki pondasi. Ketika orang mengetahui, maka ia akan menjadi segala-galanya. Kata ‘mengetahui’ disini berbeda dengan konsep epistemologi yang berkembang belakangan ini. Mengetahui yang dimaksudkan adalah ketika si subjek telah menjadi pengetahuan itu sendiri. Ketika orang mengalaminya, inilah yang membuat orang itu terdiam. Kata-kata telah kehilangan makna dan jatuh ke dalam pengetahuan. Dirinya kemudian mnejadi tanpa batas.<br>Karya ini merupakan kumpulan beberapa artikel yang membahas berbagai permasalahan kehidupan dari perspektif Hindu. Setiap artikel mencoba membahas di dalam batasannya sendiri-sendiri dan untuk permasalahan yang sangat spesifik. Artikel-artikel ini memberikan ruang kepada pembaca untuk menikmati berbagai jenis permasalahan khusus dengan solusi khusus, materi tertentu dengan analisis khusus sehingga menjadi sangat kaya informasi. Memang kelemahannya adalah satu artikel dengan artikel lainnya tidak salah terkait untuk membahas satu masalah besar, melainkan setiap artikel menguraikan satu tema masalah yang dibahas. Tetapi, keunggulannya adalah banyaknya tema yang ada tentu akan menyediakan berbagai informasi, sehingga dengan membaca satu buku ini akan didapat banyak informasi yang berbeda-beda. Semoga karya ini memberikan dampak dalam perkembangan keilmuan, khususnya Hindu.</p> I Gede Rudia Adiputra I Ketut Wisarja I Wayan Mandra I Made Girinata I Wayan Redi I Ketut Wardana I Made Sugata Ni Gusti Ayu Agung Nerawati Ni Wayan Budiasih I Nyoman Piartha Copyright (c) 0 2018-01-15 2018-01-15 i 205 NITI SASTRA http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/135 <p>Niti Sastra secara umum dikenal sebagai ilmu politik dan kepemimpinan. Akan tetapi sesungguhnya ajaran Niti Sastra tidak hanya mengajarkan ilmu politik dan kepemimpinan, melainkan juga mengajarkan bagaimana cara membangun masyarakat yang sejahtera. Di kalangan masyarakat awam ajaran-ajaran Niti Sastra memang belum begitu dikenal seperti halnya ajaran-ajaran Hindu lainnya. Di toko-loko buku sangat jarang terlihat buku Niti Sastra. Jika ada, kebanyakan masih dalam bentuk kakawin yang berbahasa Jawa Kuna. Selain buku-bukunya yang masih jarang, ajaran-ajaran <em>Niti Sastra</em> juga tidak diajarkan kepada generasi muda di jenjang pendidikan formal, baik di SD, SM maupun SMU. Berlatarbelakang hal tersebutlah penulis mencoba menyusun buku ini.</p> <p>Buku sederhana ini ditulis untuk membantu umat Hindu dalam memahami ajaran Niti Sastra serta menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis berpandangan bahwa intisari ajaran Niti Sastra masih relevan diterapkan di zaman kaliyuga ini, sebab di dalamnya terkandung ajaran sosial, etika, filsafat, ekonomi, hukum, serta yang lainnya.</p> <p>Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan bimbingan dan sumbangsih pemikirannya sehingga tulisan ini bisa diterbitkan. Dalam tulisan ini mungkin masih banyak kekurangan baik menyangkut isi atau materi maupun tampilan yang bisa dijumpai. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.</p> I Wayan Darna Copyright (c) 0 2018-01-15 2018-01-15 i 90 PENGANTAR PENGELOLAAN KELAS http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/136 <p>Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan pemilik semesta alam dan sumber segala pengetahuan atas bimbingan dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Pengantar Pengelolaan Kelas ini dengan tepat waktu. Penyusunan Buku Pengantar Pengelolaan Kelas ini dimaksudkan untuk mengembangkan pola pemikiran baru guna meningkatkan pemahaman para pelaku pendidikan khususnya guru atau dosen, dalam hal ini menimbulkan kepedulian terhadap kelas khususunya permasalahan pengelolaannya. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang tidak dikehendaki datang dengan tiba-tiba. Suatu gangguan yang datang dengan tibatiba dan di luar kemampuan guru adalah kendala spontanitas dalam pengelolaan kelas. Dengan hadirnya kendala spontanitas suasana kelas biasanya terganggu yang ditandai dengan pecahnya konsentrasi anak didik. Setelah peristiwa itu, tugas guru adalah bagaimana supaya anak didik kembali belajar dengan memperhatikan tugas belajar yang diberikan oleh guru. Kami sangat menyadari buku ini masih jauh dari kesempuranaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami sangat harapakan untuk kesempurnaan dari kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga buku ini bisa bermanfaat. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan buku ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan balasan yang setimpal atas bantuan dan pengorbanan mereka kepada kami dan melimpah rahmat dan karunia –Nya kepada kita semua.</p> I Made Wiguna Yasa Copyright (c) 0 2018-01-09 2018-01-09 i 90 PERKAWINAN ENDOGAMI DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN KARANGASEM http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/137 <p>Buku ini merupakan hasil dari penelitian yang berjudul “Perkawinan Endogami di Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan Karangasem”. Dalam sistem endogami, seseorang diharuskan untuk mencari jodoh di lingkungan sosialnya sendiri, misalnya di lingkungan kerabat, klan, lingkungan kelas sosial atau yang sangat dekat hubungan kekerabatannya. Perkawinan endogami biasanya dilakukan dengan alasan antara lain agar harta kekayaan tetap beredar di kalangan sendiri, dan memerkuat pertahanan klan.</p> <p>Sistem endogami di Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan merupakan tradisi yang masih bertahan hingga kini. Pada dasarnya perkawinan itu tidaklah bermasalah atau bertentangan dengan prinsip-prinsip perkawinan pada umumnya, tetapi pola seperti itu sejalan perkembangan peradaban masyarakat sudah semakin ditinggalkan, karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebebasan saling mencintai antara sesama manusia. Namun di Desa Tenganan Pegringsingan sistem perkawinan endogami justru memeroleh kepercayaan dan tempat tersendiri serta bertahan kuat dalam kehidupan masyarakat.</p> <p>Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kebaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata semoga buku ini bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari lahirnya karya-karya yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pembangunan.</p> I Wayan Lali Yogantara Copyright (c) 0 2018-03-12 2018-03-12 i 149 SANITASI, HYGIENE DAN KESELAMATAN KERJA http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/138 <p>Dengan semakin pesatnya perkembangan perusahaan dibidang pariwisata khususnya perhotelan dan restoran, tentu akan memerlukan tenaga-tenaga yang terampil dan berkualitas. Calon-calon karyawan hotel atau restoran perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik karyawan akan dapat bekerja dengan baik dan memberikan kontribusi yang positip kepada hotel atau restoran tempat bekerja. Salah satu pengetahuan yang harus dipersiapkan dan akan dipraktikan di industri adalah hygiene sanitasi dan keselamatan kerja selain pengetahuan yang lain.<strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </strong></p> <p>Ketika tamu menginap disebuah hotel atau makan pada sebuah restoran, banyak hal yang bisa membuat tamu menjadi sakit. Udara yang tidak sehat, permukaan-permukaan yang tidak bersih, minuman yang tidak layak konsumsi atau makanan yang tidak aman untuk dimakan. Semua hal tersebut harus diberikan perhatian khusus oleh pihak manajemen hotel supaya tamu yang menginap dihotel tetap dalam keadaan sehat. Dari fator-faktor tersebut diatas menyediakan makanan yang aman untuk dikonsumsi merupakan tugas berat yang harus dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam penjamahan makanan.</p> <p>Banyak jalan dan kemungkinan yang dapat menyebabkan makanan menjadi tidak sehat dan merupakan mata rantai yang perlu diwaspadai oleh penjamah makanan dan semua orang yang berhubungan dengan pengolahan dan penyajian makanan serta minuman. Mata rantai ini dimulai dari sumber bahan makanan dan minuman tersebut hingga disajikan kepada pelanggan.</p> <p>Laut yang tercemar akan menghasilkan hasil laut yang tercemar pula. Ladang yang kotor dilanda wabah, menggunakan racun hama yang berlebihan, akan terbawa oleh bahan makanan yang dihasilkan. Selanjutnya masalah pasca panen, transportasi dan sistem kemasan berpengaruh pula pada tingkat kesehatan bahan makanan. Kemungkinan lain dapat pula terjadi karena faktor kebersihan area dapur, peralatan yang dipergunakan, kesehatan para juru masak dan pramusaji yang menyajikan makanan dan minuman kepada pelanggan, serta penanganan limbah yang tidak baik.</p> <p>Mata rantai ini sedemikian panjangnya, sehingga setiap orang yang berperan sebagai pelaku penjamah makanan harus berusaha sebaik mungkin untuk menghasilkan produk yang bersih dan sehat sehingga menghasilkan makanan yang sehat dan aman untuk dimakan.</p> <p>Menyadari hal tersebut diatas maka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dibidang makanan dan minuman perlu dilakukan sejak dini dari bangku kuliah sehingga dapat melahirkan pekerja yang memiliki pengetahuan yang luas tentang hygiene dan sanitasi dan dapat menghasilkan makanan yang sehat.</p> <p>Faktor lain yang tidak boleh diabaikan pada saat bekerja di hotel atau restoran adalah mengenai keselamatan kerja. Faktor ini perlu mendapat perhatian yang serius sehingga karyawan akan merasa aman selama melakukan pekerjaannya.&nbsp; Karyawan tidak dihantui oleh nasib buruk atau kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat menimpa mereka. Dilain pihak keselamatan tamu perlu juga dipikirkan dengan baik, sehingga tamu merasakan bahwa keselamatan mereka terjamin selama tinggal dihotel. Keselamatan kerja karyawan hotel dan tamu yang menginap didalamnya harus sudah dipikirkan sejak hotel tersebut mulai direncanakan.</p> <p>Buku ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa sehingga nantinya jika mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan makanan dan keselamatan kerja, dapat menjaga dan menghasilkan makanan yang sehat dalam situasi kerja yang aman. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki kualitas buku ajar ini.</p> I Nyoman Sudiarta I Made Trisna Semara Copyright (c) 0 2018-05-10 2018-05-10 i 213 TRADISI METATAH MASSAL DALAM UPACARA NYEKAH: Sebuah Solusi Bagi Keluarga Miskin Melaksanakan Ajaran Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/139 <p>Buku ini hasil dari penelitian yang berjudul “Ritual Metatah Massal bagi Keluarga Miskin dalam Upacara Nyekah di Desa Buahan Kaja Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar“ Pada umumnya upacara Metatah ini dilaksanakan secara individu setelah anaknya menginjak akil balik atau dewasa. Mengingat upacara ini paling utama, karena sebagai symbol penyucian diri lahir dan bhatin agar menjadi anak suputra. Makanya sebagai orang tua menjadi sebuah kewajiban melaksanakan upacara ini terhadap anaknya.<br>Dalam phenomena realitas tidak semua orang mampu melaksanakan upacara tersebut karena masalah biayanya besar, melibatkan Krama adat sesuai aturan yang tertuang dalam awig-awig, upakara cukup besar dan persiapan upacara membutuh waktu yang panjang. Tetapi seiring dengan perkembangan atau kemajuan jaman, masyarakat atau umat Hindu sekarang sudah berubah terutama dikalangan elit lebih memilih pelaksanaannya metatah secara bersama-sama (massal) yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan, perkotaan, maupun yayasan atau organisasi sosial<br>Peristiwa Tradisi Metatah Massal yang dilakukan oleh masyarakat Desa Buahan Kaja bersamaan dengan rangkaian upacara ngaben, nyekah dan metatah massal. Sedangkan yang bisa ikut metatah bukan saja warga yang mampu tapi banyak warganya yang tidak mampu (miskin) dalam kegiatan ini. Tentunya sangat menarik untuk diketahui karena dalam praktek budaya terkandung makna didalamnya. Mengapa masyarakat mau melaksanakan upacara tersebut dalam, bentuk massal? Apakah tidak bertentang dengan ajaran Hindu yang tertuang dalam veda ?<br>Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis bahwa terdapat beberapa temuan baru seperti : Pertama, ritual upacara metatah Massal dapat dilaksanakan secara bersama-sama di satu tempat dengan upakaranya dalam tingkat madyaning utama. Kedua, kegiatan upacaranya dikordinir oleh Para Prajuru Adat, mulai dari menentukan dewasa/ hari/ sasih, tempat upacara, pembuatan bahan upakara sampai pada puncak upacaranya. Ketiga dalam mengerjakan sarana dan prasarana upacara melibatkan seluruh warga serta pemuda secara gotong royong yang dilakukan dengan tulus ikhlas. Keempat bagi warga miskin yang sama sekali tidak mampu bayar diberikan keringanan dan yang kelima biaya yang ngaben/ pitra yajna, nyekah serta upacara metatah dilakukan dengan sistem menabung.</p> I Ketut Mardika Copyright (c) 0 2018-01-08 2018-01-08 i 65 UPACARA NGANTEN KERIS DI DESA BUNGAYA KARANGASEM http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/140 <p>Buku ini merupakan hasil dari penelitian yang berjudul “Upacara <em>Nganten Keris</em> di Desa Bungaya Kabupaten Karangasem”. Upacara <em>Nganten Keris</em> di Desa Bungaya pada prinsipnya sama dengan fungsi upacara perkawinan pada umumnya. Oleh karena itu sarana atau <em>banten</em> yang digunakan dalam upacara penyucian pengantin itu juga sama. Cuma yang nampak berbeda dalam hal ini adalah penggunaan keris sebagai pengganti pengantin laki-laki. Fungsi <em>Nganten Keris</em> dimaksud adalah sebagai bentuk penyucian secara ritual dan batiniah terhadap pengantin agar yang bersangkutan sah perkawinannya secara Agama Hindu, dan kondisi dirinya suci lahir batin, serta anaknya yang dilahirkan kelak adalah anak yang baik atau <em>suputra.</em></p> <p>Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kebaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata semoga buku ini bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari lahirnya karya-karya yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pembangunan.</p> I Wayan Lali Yogantara Copyright (c) 0 2018-03-12 2018-03-12 i 69 PARADIGMA PEDIDIKAN BERMUTU BERBASIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/141 <p>Dewasa ini perkembangan dunia pendidikan di Indonesia secara kuantitas mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga sudah sepatutnya perkembangan pendidikan tersebut disyukuri. namun sayangnya, perkembangan kuantitas pendidikan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan, hal ini mengakibatkan munculnya berbagai ketimpangan pendidikan di tengah-tengah masyarakat, yang sangat menonjol saat ini adalah ketimpangan antara kualitas <em>luaran</em> pendidikan dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dan ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota, antar penduduk kaya dan penduduk miskin, pendidikan di Jawa dan luar Jawa, di samping itu di dunia pendidikan juga muncul dua problem yang lain yang tidak dapat dipisah dari problem pendidikan diatas yaitu bahwa pendidikan dijadikan sarana stratifikasi sosial dan pendidikan sebagai sarana transfer pengetahuan yang bersifat <em>text-booklist</em>, hal ini sebenarnya dapat di minimalisir dengan penerapan teknologi pendidikan yang tepat dalam proses belajar mengajar.</p> <p>Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional yang berorientasi pada&nbsp;<em>global mindset.&nbsp;</em>Fokus pembelajarannya adalah pada ‘mempelajari cara belajar’&nbsp;<em>(learning how to learn)&nbsp;</em>dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata pelajaran. Sedangkan pendekatan, strategi dan metoda pembelajarannya adalah mengacu pada konsep konstruktivisme yang mendorong dan menghargai usaha belajar siswa dengan proses&nbsp;<em>enquiry &amp; discovery learning.&nbsp;</em>Dengan pembelajaran konstruktivisme memungkinkan terjadinya pembelajaran berbasis masalah.</p> <p>Siswa sebagai <em>stakeholder</em> terlibat langsung dengan masalah, dan tertantang untuk belajar menyelesaikan berbagai masalah yang relevan dengan kehidupan mereka. Dengan skenario pembelajaran berbasis masalah ini siswa akan berusaha memberdayakan seluruh potensi akademik dan strategi yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah secara individu/kelompok. Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang berorientasi pada masalah dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional, yang disebut&nbsp;<em>research mindedness&nbsp;</em>dalam pola pikir siswa, sehingga kegiatan pembelajaran selalu menantang dan menyenangkan</p> <p>Tugas utama pemerintah dalam dunia pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak/karakter bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dewasa ini pengemban pendidikan terus berupaya mengembangkan pendidikan nasional guna menjawab berbagai tantangan dan perubahan yang terus berlangsung pada semua aspek kehidupan di negara Indonesia. Oleh karena itu, dikembangkan strategi baru pendidikan yang diimplementasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan penerapan teknologi informasi dalam pendidikan seperti Pembelajaran melalui Informasi kommunikasi dan Teknologi. Di era global informasi tidak lain adalah bentuk aplikasi jenis-jenis teknologi informasi mutakhir sekaligus usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pembelajaran memiliki manfaat yang sangat baik, karena dapat menambah wawasan berpikir dan mengurangi kebosanan.</p> <p>Teknologi informasi dan komunikasi mempermudah kehidupan manusia. Jika menggunakan alat teknologi informasi dan komunikasi. Kehadiran komputer, internet, telepon seluler, dan berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi membuat arus informasi semakin lancar. Teknologi informasi dan komunikasi sangat dirasakan kebutuhan kepentingannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses belajar mengajar yang menerapkan teknologi dalam pendidikan dapat berupa penggunaan modul, media belajar cetak, dan media elektronik seperti radio, TV, internet dan sistim jaringan komputer, serta bentuk-bentuk teredukasi lainnya dalam satu paket multimedia. Teknologi pendidikan lebih luas dari sekedar media pendidikan, baik perangkat keras (<em>hardware</em>) maupun perangkat lunak (<em>software</em>).</p> <p>Salah satu sasaran dari teknologi pendidikan ini akan terlihat di proses pendidikan pada umumnya dan proses pembelajaran pada khususnya lebih efisien, lebih efektif dan memberikan nilai tambah yang positif. Efektif dan efesien berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Karena teknologi pendidikan memberikan kontribusi kemampuan pebelajar dengan berbagai media komunikasi, dan penyajian data informasi secara lebih kongkrit. Pengurangan pemisah antara pelajaran di dalam dan luar sekolah, memberikan pengetahuan langsung apa yang ada di luar sekolah dapat dibawa masuk ke kelas. Serta mengurangi kontrol pembelajaran yang kaku dan konvensional, juga memberikan kesempatan siswa belajar secara maksimal, dari karakteristik individu yang berbeda-beda, dengan adanya berbagai pilihan sumber belajar.</p> <p>Tenologi pendidikan merupakan Studi dan praktik yang berlandaskan etika dalam menfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan berbagai proses dan sumber teknologi yang tepat (AECT pada tahun 2004). Teknologi pendidikan yang dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dapat dimanfaatkan untuk menunjang metode proses pembelajaran yang berkualitas, dengan teknologi pendidikan akan mengubah paradikma pendidikan ke arah yang lebih bermutu.</p> <p>Penyusun buku yang berjudul “Paradigma Pendidikan Bermutu Berbasis Teknologi Pendidikan” diharapkan dapat membantu pembaca sekalian lebih paham bagaimana menciptakan pendidikan yang lebih bermutu dengan memanfaatkan teknologi pendidikan. Buku ini dapat tersusun dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang amat dalam kepada keluarga, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu.</p> <p>Penulis juga berharap kritik dan saran yang membangun untuk buku ini. Sebab, penulis sangat menyadari bahwa buku yang disusun ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.</p> I Ketut Sudarsana Ni Luh Putu Seri Setia Dewi Ni Putu Sukarmiasih I Ketut Resna Ida Ayu Made Putri Arini Ni Wayan Restiti I Wayan Suryawan Tonni Limbong Copyright (c) 0 2018-03-20 2018-03-20 i 67 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/142 <p>Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga buku “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Pendidikan” ini dapat selesai disusun. Buku ini disusun bersama oleh delapan orang akademisi yang menaruh perhatian tinggi terhadap perkembangan teknologi pendidikan dewasa ini.</p> <p>Pendidik dewasa ini harus terus mencari cara yang lebih efektif untuk menarik peserta didik selama pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Belajar lebih efektif dengan mengkombinasikan kata-kata dan gambar daripada dari kata-kata saja. Peserta didik sering memisahkan perhatiannya ketika dipaksa untuk memfokuskan informasi yang berjauhan, atau disajikan pada dua titik terpisah pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu, ketika konten yang terkait disajikan dalam kata-kata dan gambar pada saat yang sama, hasil pembelajaran lebih efektif. Penelitian menemukan bahwa peserta didik akan berpartisipasi dalam pelajaran lebih aktif ketika pendidik mengintegrasikan elemen teknologi pendidikan.</p> <p>Penulis menyadari isi buku ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penyusunan buku-buku berikutnya. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun buku ini.</p> I Ketut Sudarsana Janner Simarmata Putu Nova Oktaviani Putu Ayu Rosiana Dewi Ni Kadek Vivin Mahayuni I Made Dwi Susila Adnyana Ni Luh Putu Citra Putu Eka Agus Mikananta Copyright (c) 0 2018-07-30 2018-07-30 i 70 TEKNOLOGI DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/143 <p>Penyusun buku yang berjudul “Teknologi dan aplikasinya dalam dunia pendidikan” diharapkan dapat membantu pembaca sekalian lebih paham bagaimana menciptakan pendidikan yang lebih bermutu dengan memanfaatkan teknologi pendidikan. Buku ini dapat tersusun dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang amat dalam kepada keluarga, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu.</p> <p>Penulis juga berharap kritik dan saran yang membangun untuk buku ini. Sebab, penulis sangat menyadari bahwa buku yang disusun ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.</p> I Ketut Sudarsana Janner Simarmata I Putu Hendra Yogi Swasgita Ni Putu Suciati I Made Rudiadnyana Kartika Buana RN Pande Komang Novi Anggreni Copyright (c) 0 2018-11-30 2018-11-30 i 55 SAPI BALI DAN PEMASARANNYA http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/156 <p>Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sanghyang Widi Wasa, atas perkenan-Nya sehingga buku “Sapi Bali dan Pemasarannya” ini dapat terselesaikan. Buku Sapi Bali dan Pemasarannya Bali ini dibuat dengan harapan dapat membantu kelancaran pelaksanaan bahan ajar tentang sapi Bali dan pemasarannya. Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan belajar tentang sapi Bali diharapkan akan lebih mudah dalam menguasai materi dan metode yang akan dilaksanakan.<br>Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku Sapi Bali dan Pemasarannya ini, untuk itu segala kritik dan saran dari semua pembaca sangatlah diharapkan. Kritik dan saran tersebut kiranya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas buku Sapi Bali dan Pemasarannya ini untuk masa yang<br>akan datang. Semoga dengan tersusunnya buku Sapi Bali dan Pemasarannya ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa<br>peternakan dalam usaha memperdalam keilmuannya.</p> Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti Copyright (c) 0 2018-10-21 2018-10-21 i 106 Kidung Panca Yajna http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/157 <p>Kami merasa bahagia bisa mempersembahkan buku “Kidung Panca Yajna”. Sehingga terangkum kidungkidung yang begitu indah dan buku ini praktis untuk dibawa kemana-mana. Kami berharap buku ini bisa menjadi kenangan manis bagi anak, menantu, cucu, saudara juga handai taulan ketika bapak I Nengah Widjaja dan Ni Made Suetri serta Wak Ni Nyoman Rapug hidup diantara kita, sehingga seluruh cinta, kasih dan sayangnya kepada kita semua akan terus semerbak harum mewangi pada saat kidung-kidung dalam buku ini dilantunkan.<br>Semoga buku ini dapat memberi tuntunan lahir dan bathin, sehingga meningkatkan cradha dan bakti kita kehadapan leluhur yang telah menunggal/menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.<br>Buku ini diterbitkan sebagai kenangan saat memukur ibunda tercinta (Ni Made Suetri) di Gria Beji Tegal Denpasar Redite Landep, 12 Oktober 2014. Badung Mangun Pura kirang langkung titiang nunas ampura. Tiada gading yang tak retak, kami mohon maaf apabila ada tulisan yang kurang berkenan dihati para pembaca.<br>Semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa agung wara nugraha kepada kita sekalian.<br>Suksma.</p> Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti Copyright (c) 0 2018-09-27 2018-09-27 i 112 TEKNIK PENULISAN SKRIPSI http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/158 <p>Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya dan upaya yang maksimal dilakukan dapat disusun Teknik Penulisan Skripsi yang berisi penyusunan dan pengajuan Usulan Penelitian, Penulisan Skripsi dan mekanisme Ujian Skripsi</p> <p>Buku Pedoman ini diharapkan dapat dipakai Petunjuk bagi Mahasiswa untuk menulis Usulan Penelitian dan menulis skripsi dan bagi Para Dosen Pembimbing dapat sebagai pedoman dalam melaksanakan tugasnya membimbing mahasiswa.</p> <p>Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan buku Pedoman ini. Semoga dengan terbitnya buku pedoman ini dapat memudahkan penyamaan persepsi antara mahasiswa dan dosen pembimbing sehingga Skipsi sebagai tugas akhir dapat diselesikan seperti yang diharapkan.</p> I Wayan Pantiyasa Copyright (c) 0 2019-02-08 2019-02-08 i 97 Seksologi Jawa Dalam Serat Nitimani Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Seks http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/161 <p>Segala puji bagi <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em>, Tuhan Yang Maha Esa karena atas <em>asung kerta wara nugraha-Nya</em>, segala kemudahan yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini.</p> <p>Buku yang berjudul “Seksologi Jawa Dalam Serat Nitimani Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Seks” merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang gagasan seksualitas dalam karya sastra tradisional khusunya Jawa <em>Serat</em> Nitimani. Pembahasan seksualitas merupakan suatu hal yang sangat sensitif, di satu pihak membicarakan seks merupakan hal yang tabu dan dianggap memalukan tetapi pada pihak lainnya membicarakn seks adalah hal yang diminati dan dicari.</p> <p>Ternyata dalam kondisi yang ambigu ini banyak naskah-naskah tradisional yang membahas tentang seksualitas, salah satunya <em>Serat </em>Nitimani. Gagasan seksualitas dalam <em>Serat </em>Nitimani yang memiliki korelasi dengan ajaran Hindu bukan hanya dimaknai secara biologis saja, tetapi juga sebagai upaya peningkatan spiritual, kode etik dalam hubungan seks, dan hubungan suami-istri dalam perkawinan. Buku ini merupakan upaya untuk memunculkan penemuan wacana seksualitas, dan nilai serta makna dalam <em>Serat </em>Nitimani juga aktualisasinya dalam perkawinan adat Jawa.</p> <p>Buku ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan gagasan seksualitas yang terkandung dalam <em>Serat</em> Nitimani budaya Jawa, dan aktualisasinya pada perkawinan adat Jawa. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, pengelompokan data primer dan sekunder, sistematisasi data penelitian, dan analisis hasil. Unsur-unsur metodis yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis data yaitu deskripsi, interpretasi, holistika, kesinambungan historis, dan analisis kritis.</p> <p>Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kemudahan jalannya penulisan buku ini. Semoga <em>Ida Sang Hyang Widhi Wasa</em> memberikan <em>wara nugraha</em> kepada kita semua dan senantiasa memberikan bimbingan serta mencurahkan kasih pada kita semua.</p> . Marsono Copyright (c) 0 2018-10-01 2018-10-01 i 136 Ajaran Moralitas Dalam Serat Kalatidha: Perspektif Pendidikan Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/162 <p>Segala puji bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya, segala kemudahan yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Karya sastra merupakan dunia yang otonom tidak terikat dengan dunianyata dan tidak menunbjuk dunia nyata, seni sastra yang dikemukakan melalui susunan rangkaian bahasa baik lisan maupun tulisan. Salah satu ragam puisi Jawa diterapkan dalam kehidupan manusia karena mempunyai makna yang tinggi. Terkait dengan karya sastra lama dan model kekinian mengalami pergeseran karena untuk mengekpresikan gagsan tidak terikat aturan baku dalam sastra. Masalah bagaimana nilai-nilai yang terdapat dalam serat kalatidha, bagaimana relevansi nilai-nilai moral dalam Serat Kalatidha, bagaimana cara menjalani hidup dijaman kali yoga menurut serat kalatidha.<br>Tujuan ingin menjelaskan nilai moral yang terdapat dalam serta kalatidha; ingin mengetahui relevansi nilai moral dalam serat kalatidha dengan pendidikan agama hindu, ingin mengetahui cara menjalani hidup dijaman kaliyoga menurut serat kalatidha. Kajian pustaka serat kalatidha; metode penelitian analisis, jenis data studi teks, menggunakan study kepustakaan analisis data. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kemudahan jalannya penulisan buku ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan wara nugraha kepada kita semua dan senantiasa memberikan bimbingan serta mencurahkan kasih pada kita semua.</p> . Marsono Copyright (c) 0 2019-02-08 2019-02-08 i 95 NGABEN WARGA DADYA ARYA KUBONTUBUH TIRTHA SARI DESA ULAKAN KARANGASEM (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/310 <p>Buku yang disusun ini berdasarkan hasil penelitian yang difokuskan pada Reinterpretasi Pemaknaan Ngaben Bagi Warga Dadya Arya Kubontubuh Tirtha Sari Desa Ulakan Kabupaten Karangasem (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). Buku ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pemaknaan upacara ngaben serta berguna bagi peningkatan nilai-nilai spiritual warga Dadya Arya Kubontubuh Tirtha Sari Desa Ulakan Kabupaten Karangasem.</p> I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2018-02-15 2018-02-15 i 129 Bentuk, Fungsi Dan Makna Pementasan Wayang Parwa Di Desa Pakraman Pangotan http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/314 <p>Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas <em>asung waranugraha</em>-Nya karya yang berjudul: Pementasan <em>Wayang Parwa </em>dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Karya ini disajikan adalah dapat mengetahui struktur, fungsi dan makna dari pementasan Tari <em>Wayang Parwa </em>pada saat upacara <em>Deva Yajña </em>di Pura Puri Kanginan, Desa <em>Pakraman </em>Pangotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Melalui karya ini diharapkan dapat memberi informasi tentang arti&nbsp; penting produk budaya yang yang tidak hanya sebagi hiburan, tetapi yang terpenting adalah memiliki makna&nbsp; keberagamaan bagi &nbsp;umat &nbsp;Hindu di &nbsp;Desa <em>Pakraman </em>Pangotan serta menambah khazanah keilmuan khususnya tentang tujuh unsur budaya terutama unsur religi, seni dan sistem sosial demikian juga dengan bahasa dan teknologi.</p> <p>Akhir kata semoga amal bakti semua pihak yang ikut mendukung rancangan karya ini, mendapat limpahan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tentu sebagai manusia biasa jelas karya ini tak &nbsp;luput &nbsp;dari &nbsp;segala keterbatasan. Oleh&nbsp; karena itu &nbsp;izinkan &nbsp;kami memohon maaf. Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru.</p> I Nyoman Linggih Copyright (c) 0 2019-05-16 2019-05-16 Mengenal Luhuring Ambal-Ambal Pada Komplek Pura Besakih http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/315 <p>Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas asungwaranugraha-nya karya berjudul Mengenal Luhuring Ambal-Ambal Pada Komplek Pura Besakih dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Tujuan karya ini adalah untuk menggali dan mendokumentasikan bentuk, fungsi dan makna dari pura Luhuring Ambal-Ambal komplek Pura Besakih yang memiliki peranan penting bagi pusat perkembangan Hindu di Bali.</p> <p>Pura Luhuring Ambal-Ambal merupakan pura yang disimbolisasikan sebagai lapisan bagian atas alam atau sapta loka. Keseluruhan komplek Pura Luhuring Ambal-Ambal dapat dikatakan sebagai titik central pemujaan umat Hindu di Bali, bahkan di Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang termanifetasi sebagai sarwa dewata sesuai dengan fungsinya masing-masing. Oleh sebab itu, dirasa penting dan perlu melakukan kajian terhadap bentuk, fungsi dan makna pura secara keseluruhan untuk tujuan fundamental, yaitu meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama Hindu, dan berimplikasi pada peningkatan sradha dan bhakti umat Hindu.</p> <p>Akhir kata semoga amal bakti semua pihak yang ikut mendukung rancangan karya ini, mendapat limpahan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tentu sebagai manusia biasa jelas karya ini tak luput dari segala keterbatasan.</p> Ni Nyoman Linggih Copyright (c) 0 2019-10-07 2019-10-07 Pembelajaran Berbasis Pasraman : Membangun Karakter Remaja http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/317 <p>Puji syukur dipanjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya. Penerbitan ini dilaksanakan dalam rangka melaksanakan salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang Penelitian. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi peneliti sendiri maupun bagi pencinta ilmu pengetahuan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, remaja dituntut mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari hasil interaksi dengan lingkungan sosial. Remaja dalam usia remaja sesungguhnya adalah usia yang labil, banyak masalah yang akan ditemui ketika para remaja mencari jati dirinya.</p> <p>Fenomena perilaku menyimpang dikalangan remaja dewasa ini telah terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Perilaku menyimpang ini dapat berupa kebiasaan mabuk-mabukan, merokok, perkelahian, hubungan seks pranikah dan tidak hormat kepada orang tua atau masyarakat secara umum.</p> <p>Buku nantinya diharapkan mendapat dukungan dan bantuan dari semua pihak, sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan bersama. Demikian Penulis dapat disampaikan dan sebagai manusia biasa tidak lupa mohon maaf atas ketidak sempurnaan dari penelitian ini.</p> Ni Nengah Selasih I Ketut Sudarsana Copyright (c) 0 2019-01-05 2019-01-05 i 99 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Berbasis Komik Dan Pendekatan Matematika Realistik Topik Himpunan Untuk Kelas VII SMP http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/318 <p>LAS ini merupakan kumpulan dari masalah kontekstual yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang didesain dengan tujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis pada saat kegiatan belajar dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. LAS ini juga disertai komik matematika realistik seri himpunan sebagai media pembelajaran pendukung. Tidak hanya itu, penulis juga menyajikan secara khusus komik pengantar yang disajikan pada awal dan komik penutup yang disajikan pada akhir pada setiap kegiatan belajar. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan masalah yang dibahas pada setiap kegiatan belajar. Dengan demikian diharapkan motivasi belajar siswa meningkat.</p> Tetty Natalia Sipayung Sinta Dameria Simanjuntak Ariyadi Wijaya Sugiman Sugiman Copyright (c) 0 2019-10-30 2019-10-30 Identitas Tokoh Pan Balang Tamak Dalam Teks Dan Konteks Masyarakat Bali http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/373 <p>Analisis identitas tokoh Pan Balang Tamak dalam teks dan konteks masyarakat Bali menunjukkan ada perbedaan mencolok dalam teks lisan, teks tulis, ataupun artefak sebagai teks. Pada teks lisan identitas Pan Balang Tamak dengan citra negatif lebih menonjol dibandingkan dengan citra positifnya. Citra negatif Pan Balang Tamak dalam teks lisan ini tergantung dari persepsi masyarakat yang diceritakan dari mulut-kemulut sebagai hiburan belaka, seperti identitas licik, pemalas, rakus, dan loba. Selanjutnya, citra positif terdapat dalam teks tulis dan teks artefak, seperti teks <em>GBT</em>, <em>Tutur Balang Tamak </em>dan <em>Palinggih Balang Tamak, </em>yang lebih menonjolkan pada identitas sebagai “manusia Dewa<em>”, </em>yaitu manusia yang memiliki sifat-sifat dan karakter <em>kedewataan</em>. Kemudian, dibuatkan <em>Palinggih Balang Tamak </em>sebagai peringatan bahwa tokoh Pan Balang Tamak benar-benar dikonotasikan sebagai titisan Dewa.</p> <p>Berdasarkan analisis teks dan konteks cerita, yakni menunjukkan adanya ideologi kritis Pan Balang Tamak di balik teks lisan, teks tulis, dan teks budaya. Tokoh Pan Balang Tamak sebagai objek formal <em>history</em>-<em>antropologis </em>dan sebagai objek ontologis, yakni pada penceritaannya dikatakan mengalami proses lahir, hidup, dan mati. Kodrat sebagai manusia yang bebas dan berbudaya, Ki Balang Tamak sesungguhnya berada pada dua dunia dengan tiga peran, yakni ada pada dunia maya (nyata) sebagai tokoh manusia biasa yang merepresentasikan masyarakat kecil (<em>wong cilik</em>), di samping sebagai seorang guru kerohanian. Kemudian, di dunia kedewataan ia berperan sebagai <em>dewaning sarwa prani </em>atau Dewa semua kehidupan<em>. </em>Pada tataran teologis, Pan Balang Tamak mewakili peran dunia <em>kedewataan</em>. Dalam hal ini ia berperan sebagai seorang hakim dan guru kerohanian yang bijak. Dengan karakter ini ia sebagai manusia diperdewa yang berada di <em>bhuana alit </em>(jasmani manusia) dan <em>bhuana agung </em>atau alam besar. Peran ini menceritakan ideologi kosmologi penciptaan <em>bhuana alit </em>dan kosmologi penciptaan ruang-ruang ritual dalam rangka ide pembebasan roh untuk menyatu kepada Sang Pencipta dan pembebasan masyarakat dari tekanan psikologis penguasa.</p> <p>Analisis dampak dan makna berdasarkan aspek aksiologis, yakni ada dua dampak yang ditimbulkan. <em>Pertama, </em>dampak negatif sebagai tekanan psikologis kepada masyarakat yang sering dijuluki seperti karakter negatif Pan Balang Tamak. Tekanan ini memunculkan budaya <em>suryak siu </em>dalam praktik penghukuman dengan <em>kasepekang</em>, timbulnya budaya fitnah dan pencelaan (<em>blackcampaign</em>) dalam pencitraan untuk <em>Bali </em>memperoleh pengakuan di masyarakat. <em>Kedua</em>, dampak positif penceritaan Pan Balang Tamak adalah berupa penguatan budaya <em>de koh ngomong </em>sebagai akibat pembungkaman masyarakat dari hak berpendapat menuju proses keterkebukaan dan demokratisasi. Melalui budaya <em>de koh ngomong, </em>sebagai cikal bakal budaya berpikir kritis dan pencerahan, akhirnya masyarakat selalu mempergunakan logika sebagai kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Hal ini yang menjadikan segala pemikiran Pan Balang Tamak masuk akal dan rasional. Di samping itu, pembongkaran ini dapat menumbuhkan solidaritas keagamaan karena telah terjadi pemahaman tentang tokoh Pan Balang Tamak.&nbsp;Selanjutnya, dalam konteks teologis, Pan Balang Tamak dalam posisi <em>nirguna brahman </em>karena Balang Tamak dipahami sebagai <em>Tripurusa </em>(<em>Siwa, Sadha Siwa, dan Parama Siwa</em>) dalam <em>Tutur Balang Tamak </em>maupun <em>GBT, </em>yang selalu diasosiasikan sebagai <em>sunia</em>, <em>nirbana, Sang Hyang Embang, niskala, </em>dan <em>raganta, </em>sebagai <em>para Brahman. </em>Dalam aspek <em>Dewa-ya </em>bahwa Pan Balang Tamak dipersamakan dengan dewa yang digambarkan dalam berbagai nama, atribut, bentuk, dan sifat sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh manusia. Dalam hal ini seperti sebutan, Ki Balang Tamak sebagai <em>Dewa </em>penguasa hutan, <em>subak, tegal, pasar, karang paumahan, </em>juga dengan sebutan <em>Sang Hyang Smara, Sang Hyang Kawi, Sang Hyang Aksara, Sang Hyang Siwapati, Sang Hyang Sastra. Kedua</em>, Pan Balang Tamak sebagai tatanan <em>manusa ya, </em>artinya ia memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti manusia lainnya secara umum, yakni sifat <em>daivisampad </em>dan <em>asuri sampad</em>. Sifat <em>daivi sampad </em>mengarah kepada sifat-sifat kebaikan dan kebajikan di samping pembebasan dari kemelekatan duniawi (<em>tresnaasih</em>) menuju <em>jiwam mukti </em>guna mencapai <em>sunia</em>/moksa. Dalam dunia postmodern, <em>jiwam mukti </em>adalah suatu kebebasan dari tekanan pihak lain yang mengekang dan melarang individu untuk berbuat sesuai dengan hukum moral dan martabatnya sebagai manusia. Selanjutnya sifat <em>asuri sampad </em>menjadi sifat sebagai <em>bhuta-ya </em>atau sifat-sifat keraksasaan yang dipengaruhi oleh unsur <em>Triguna </em>utamanya sifat <em>tamas </em>sehingga Pan Balang Tamak memiliki sifat rakus, tamak, loba, pemalas dan <em>maboya</em>.</p> I Wayan Wastawa Copyright (c) 0 2019-01-30 2019-01-30 i 375 Kompetensi Profesional Guru Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/404 <p>Dengan rasa angayubagia kehadapan Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat Beliau, maka penyusunan buku hasil penelitian fundamental yang berjudul “Kompetensi Profesional Guru Agama Hindu” dapat terlesaikan dengan baik.<br>Buku ini merupakan kajian dari hasil penelitian yang dilakukan pada guru-guru Agama Hindu di Kabupaten Badung Propinsi Bali. Bahan kajian dalam buku ini mengkaitkan kemampuan professional guru Agama Hindu dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dengan motivasi kerja.<br>Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan buku ini, berbagai pihak telah memberikan saran-saran yang bersifat membangun, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., Rektor Institut Hindu Negeri Denpasar yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan buku ini, Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Si., Direktur Pasca Sarjana yang telah memberikan kesempatan dan dorongan dalam menyelesaikan penulisan buku ini.<br>Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kebaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata semoga buku ini bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari lahirnya karya-karya yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pembangunan.</p> Heny Perbowosari Copyright (c) 0 2019-11-13 2019-11-13 SPIRIT DESA LOKAL PADA ERA GLOBAL Studi Desa wisata Pengelipuran Bangli Bali http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/405 <p>Buku ini mengangkat isu kebertahaan desa lokal pada era global, dengan pendekatan kritis. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat mengungkap spirit yang mendasari kebertahanan desa lokal pada era global. Guna dapat mendukung ketuntasan penelusuran data dan ketuntasan kajian, digunakan tiga teori yakni, teori Eksistensi, teori Globalisasi dan teori Dekonstruksi. Untuk mendapatkan data valid, dan menghindari subjektivitas informan digunakan pendekatan hermeneutic Paul. Dengan pendekatan ini diharapkan buku berjudul, Spirit Desa Lokal pada Era Global, mendapatkan hasil yang lebih tuntas dan komprehensif.</p> I Nyoman Raka Copyright (c) 0 2018-11-01 2018-11-01 Pengelolaan Air Subak Untuk Konservasi Air Dan Lahan http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/461 <p>Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga Buku Pengelolaan Air Subak untuk Konservasi Air dan Lahan ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun dari materi-materi untuk bahan perkuliahan dan penelitian-penelitian terkait. Isi buku ini lebih banyak membahas tentang subak sebagai salah satu konsep irigasi tradisional Bali yang telah mendapatkan julukan <em>“Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy”</em>. Subak selain menjadi sistem irigasi juga dapat dijadikan sebagai usaha konservasi lahan dan air. Di tengah era globalisasi yang menyebabkan meningkatnya konversi lahan dan krisis air, subak yang memiliki landasan Tri Hita Karana yang masih sangat dipercayai oleh masyarakat sehingga masih dapat menjaga ketahanan air dan lahan.</p> <p>Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi para mahasiswa pada umumnya yang membuat studi atau penelitian terkait dengan subak.</p> <p><strong>Penerbit : </strong>Jayapangus Press</p> <p>Jl. Ratna No.51, Tonja, Kota Denpasar, Bali 80239</p> <p>Anggota&nbsp;IKAPI Nomor 019/Anggota Luar Biasa/BAI/2018</p> <p>Anggota APPTI Nomor 002.066.1.11.2018</p> <p><strong>ISBN : </strong>978-623-7112-27-3</p> I Gusti Agung Putu Eryani Copyright (c) 0 2020-07-17 2020-07-17 i 100 Potensi Air Dan Penataan Muara Sungai http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/488 <p>Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga Buku Potensi Air dan Penataan Muara Sungai ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun dari materi-materi untuk bahan perkuliahan dan penelitian-penelitian terkait. Isi buku ini lebih banyak membahas tentang muara. Muara sungai menjadi tempat yang sangat menarik karena memiliki banyak potensi. Akan tetapi daerah muara ini seringkali mengalami permasalahan-permasalahan seperti sedimentasi, masalah pencemaran serta degradasi lainnya. Oleh sebab itu untuk menjaga kelestarian potensi airnya dan keberlanjutan potensi muara sungai maka sangat penting untuk melakukan penataan kawasan muara sungai.&nbsp; Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi para mahasiswa pada umumnya yang membuat studi atau penelitian terkait dengan Potensi Air dan Penataan di Muara.</p> I Gusti Agung Putu Eryani Copyright (c) 0 2020-08-06 2020-08-06 i 84 Suryanamaskara Tuntunan Praktis Bagi Pemula http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/489 <p><span style="left: 136.75px; top: 222.487px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.01386);">Pada prinsipnya āsanas harus dilakukan secara mudah, </span><span style="left: 89.375px; top: 252.487px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.02174);">nyaman dan menyenangkan. Lentur tetapi kokoh. Penulis </span><span style="left: 89.375px; top: 282.52px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.01946);">memulai aktivitas yoga sejak tahun 2004 hingga kini dan </span><span style="left: 89.375px; top: 312.203px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.0163);">secara berkesinambungan terus berbagi tentang seni ber</span><span style="left: 593.283px; top: 312.203px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif;">-</span><span style="left: 89.375px; top: 342.203px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(0.99829);">āsanas dan cara hidup sehat secara holistik ala yoga. </span><span style="left: 136.75px; top: 372.203px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.11789);">Kecintaan penulis terhadap seni mengajar yoga </span><span style="left: 89.375px; top: 402.237px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.0036);">kemudian menginspirasi penulis mendirikan sebuah tempat </span><span style="left: 89.375px; top: 431.903px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.03376);">yang berguna sebagai laboratorium praktik ber</span><span style="left: 481.917px; top: 431.903px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif;">-</span><span style="left: 487.917px; top: 431.903px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.02134);">āsanas, yang </span><span style="left: 89.375px; top: 461.903px; font-size: 18.3333px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(1.00406);">diberi nama Bhadra Yoga Sanstha Bontang. </span></p> Ni Made Adnyani Copyright (c) 0 2019-05-01 2019-05-01 i 79 Pembelajaran Budi Pekerti Melalui Teknik Bercerita Hindu Pada PAUD http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/490 <p>Atas <em>Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi</em> (Tuhan Yang Maha Esa) penulis dapat menyelesaikan buku dengan judul<em>“</em>Pembelajaran Budi Pekerti Melalui Teknik Bercerita Hindu Pada PAUD<em>”. </em>Penyusunan buku ini sebagai implementasi dari konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan penting dalam rangka merumuskan konsep yang jelas berkenaan dengan PAUD yang berbasis konsep Hindu.</p> <p>Berkenaan dengan hal tersebut, penulis ajukan dalam upaya menelaah penerapan pembelajaran budi pekerti melalui teknik bercerita Hindu pada PAUD di Desa <em>Pakraman</em> Padangtegal Ubud. Telaah ini penting untuk mengetahui bagaimana penanaman ajaran budi pekerti dilakukan sejak dini sebagai upaya mendidik anak didik dengan sikap moral melalui cerita-cerita yang ada dalam ajaran agama Hindu.</p> <p>Tentunya buku ini masih banyak kekurangannya, sudi kiranya dimaklumi dan dijadikan pertimbangan sebagai upaya pengembangan ilmu pendidikan anak usia dini, dan sebagai akhir penulis mengucapkan terima kasih.</p> Ni Nyoman Perni I Wayan Mandra Copyright (c) 0 2020-08-07 2020-08-07 i 156 Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas 5 –Semester Genap http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/491 <p>Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga kami bisa mempersembahkan buku referensi bahan ajar ini dihadapan para pendidik dan peserta didik. Menjadikan peserta didik merasa senang dan menikmati proses pembelajaran adalah salah satu kunci penting dalam keberhasilan dalam belajar. Belajar menjadi hobi dan kesenangan yang dinikmati dan bukan malah menjadi momok dan beban yang dibenci. Disamping itu, selama proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan olehh para pendidik untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada peserta didik. Membudayakan nilai-nilai kebaikan selama pendidikan berlangsung merupakan proyek pendidikan karakter yang diharapkan mampu membentuk anak menjadi pribadi-pribadi yang jujur, penuh percaya diri, kreatif, bertanggung jawab, cinta tanah air, dan memiliki nilai-nilai positif lainnya. Dengan demikian akan dihasilkan peserta didik yang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan berbudi pekerti luhur yang dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terciptalah generasi emas, yaitu generasi yang berkualitas dan berkarakter.Harapan kami, buku ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pendidik dan peserta didik. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan perbaikan untuk penerbitan selanjutnya.</p> Anak Agung Ayu Suci Copyright (c) 0 2020-08-21 2020-08-21 i 47 Ilmu Pengetahuan Sosial Tema III Kerja Sama Antarnegara http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/492 <p>Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga kami bisa mempersembahkan buku referensi bahan ajar ini dihadapan para pendidik dan peserta didik. Menjadikan peserta didik merasa senang dan menikmati proses pembelajaran adalah salah satu kunci penting dalam keberhasilan dalam belajar. Dengan demikian akan dihasilkan peserta didik yang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan berbudi pekerti luhur yang dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terciptalah generasi emas, yaitu generasi yang berkualitas dan berkarakter.Harapan kami, buku ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi para pendidik dan peserta didik. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan perbaikan untuk penerbitan selanjutnya.</p> <p><span style="left: 179.6px; top: 602.009px; font-size: 21.6px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(0.968874);">&nbsp;</span></p> Ni Wayan Asrini Copyright (c) 0 2020-08-21 2020-08-21 i 52 Bahan Ajar Tematik Berbasis Budaya Lokal Melalui Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/547 <p>Salah satu tujuan pembelajaran tematik padakurikulum 2013 adalah pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran bermakna itu terjadi ketika siswa memperoleh pengalaman langsung dengan dunia nyata yaitu lingkungan sekitarnya. Dengan pengalaman langsung tersebut dengan lingkungan inilah mendorong penulis membuat suatu bahan ajar tematik berbasis budaya lokal melalui pembelajaran model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL). Penulis bersyukur kepada Tuhan yang maha kuasa, atas kesempatan dan kemampuan yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan bahan ajar tematik berbasis budaya lokal disekolah dasar (SD) melalui penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) di kelas IV SD 156315 Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah. Dengan rasa syukur juga penulis berterimakasih kepada DRPM Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan T/140/E3/RA.00/2019 dan Perjanjian / Kontrak Nomor T/87/L1.3.1/PT.01.03/2019 yangtelah memberikan kesempatan dan dukungan khusus dalam membiayai sehingga bahanajar tematik berbasis budaya iniyang merupakan produkdalam penelitian ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.Bahan ajar tematik ini adalah bahan ajar yang terdiri dari 1 tema yaitu daerah tempat tinggalku, terdiri dari 3 subtema yaitu 1). Lingkungan tempat tinggalku, 2) Keunikan daerah tempat tinggalku 3). Bangga terhadap daerah tempat tinggalku. Semua materi pembelajaran pada setiap subtema berbasis budaya lokal yaitu budaya tapanuli Tengah yang dihubungkan dengan kehidupan lingkungan sekitar. siswa dapatmemperoleh pengalaman langsung dengan dunia nyata yaitu lingkungan disekitarnya dan melatih untuk dapat menemukan sendiri melalui berbagai pengetahuan yang dipelajarinya dari lingkungannya, kemudian menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya dalam proses pembelajaran.Untuk mempermudah pemahaman materi dalam bahan ajar ini, setiap sub tema dilengkapi dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran, uraian materi, tes, rangkuman dan alternative jawaban. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar ini mendapat respon positif dari pihak guru dan juga siswa dan diharapkan dapat berkelanjutan kemateri pembelajaran selanjutnya. Penyusunan bahan ajar tematik berbasis budaya lokal ini, memliki kekurangan baik dalam tulisaan dan penyusunan materi, sehingga diperlukan arah dan masukan dari berbagai pihak agar bahan ajar tematik berbasis budaya lokal ini lebih terarah dan lebih sempurna dimasa yang akan dating. Atas kesempatan, saran dan masukan penulis mengucapakan terima kasih.</p> Rumiris Lumban Gaol Ester Julinda Simarmata Copyright (c) 0 2019-11-01 2019-11-01 PemanfaatanTanaman Obat Keluarga (TOGA) di Masa Pandemi COVID-19 http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/548 <p>Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yanga Maha Kuasa, karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga pembuatan buku yang berjudul “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Masa Pandemi Covid-19” dapat diselesaikan.</p> <p>Buku ini disusun untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat keluarga yang dapat dimanfaatkan pada masa pandemi. Buku ini secara umum berisikan tentang tanaman obat keluarga (TOGA), jenis tanaman obat keluarga (TOGA), dan manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) di Masa Pandemi Covid-19.</p> <p>Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini.&nbsp; Harapan kami, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat</p> Komang Agus Jerry Widyanata Ni Nyoman Ari Mayadewi Putu Lakustini Cahyaningrum Mirah Ayu Putri Trarintya Ni Made Sri Muryani Putu Intan Daryaswanti I Kadek Artawan Ni Made Diah Pusparini Pendet I Gede Yudiana Putra Copyright (c) 0 2020-11-02 2020-11-02 i 32 Modul Pelatihan Petani Budidaya Tanaman Obat http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/549 <p>Dengan memanjatkan puji dan syukur atas karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Tim PPDM, telah dapat menyusun Modul Pelatihan Upaya Peningkatan Kemampuan Petani dalam Budidaya Tanaman Obat menuju Desa Ketewel menjadi Desa Usada sebagai pedoman petani dalam melaksanakan budidaya tanaman obat. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menerapkan budidaya tanaman herbal. Sehubungan dengan tujuan tersebut, disusunlah modul Pelatihan ini yang dibuat berseri yaitu : Modul 1 (Modul Pelatihan Upaya Peningkatan Kemampuan Petani dalam Budidaya Tanaman Obat), Modul 2 (Modul Pelatihan Pengolahan Tanaman Obat menjadi Obat Herbal), Modul 3 (Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Tradisional). Selain sebagai panduan pelatihan, modul ini diharapkan dapat pula digunakan sebagai suplemen petani agar bekal pengetahuan budidaya tanaman obat yang berkelanjutan.</p> Komang Agus Jerry Widyanata Ni Nyoman Ari Mayadewi Putu Lakustini Cahyaningrum Mirah Ayu Putri Trarintya Ni Made Sri Muryani Putu Intan Daryaswanti I Kadek Artawan Ni Made Diah Pusparini Pendet I Gede Yudiana Putra Copyright (c) 0 2020-11-02 2020-11-02 i 32 BIPA Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/552 <p>Dengan adanya kerjasama antara Program Studi Pascasarjana Magister Ilmu Linguistik, Universitas Warmadewa Bali dengan APBIPA Bali dengan ini<br>memegang peranan penting dalam peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Peran penting ini diwujudkan antara lain dengan<br>mendukung pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) khususnya di Denpasar Bali. Salah satu dukungan itu ialah penyusunan bahan ajar BIPA<br>berupa buku. Materi dan tugas belajar dikembangkan agar penutur asing secara berkesinambungan dapat mengembangkan kompetensi berbahasanya dalam<br>keempat keterampilan: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu, materi dan tugas belajar secara terpadu dibuat untuk dapat mengembangkan<br>wawasan keindonesiaan. Untuk keperluan evaluasi, setiap bagian dilengkapi dengan tugas terstruktur berupa latihan-latihan. Besar harapan kami buku ini dapat berguna bagi para pengajar BIPA dan dapat dijadikan acuan bagi warga negara asing yang ingin belajar menguasai bahasa Indonesia dalam berkomunikasi serta bersahabat lebih erat dengan warga masyarakat Indonesia. Pembuatan bahan ajar ini masih perlu penyempurnaan lebih lanjut. Untuk itu, kami sangat berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan perbaikan. </p> Mirsa Umiyati I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi Meltarina Sihura Copyright (c) 0 2020-11-16 2020-11-16 i 49 Ekolinguistik : Analisis Kasus dan Penerapan Prinsip Dasar http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1150 <p>Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku yang berjudul Ekolinguistik: Analisis Kasus dan Penerapan Prinsip Dasar. Buku ini merupakan gabungan artikel yang berasal dari beberapa universitas yaitu, Universitas Warmadewa, Institut Agama Kristen Negeri Kupang, dan Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dari segala lapisan yang membutuhkan khususnya civitas akademika.</p> Aron Meko Mbete Nirmalasari Lanny Koroh I Nyoman Setiawan Rika Purnamasari Copyright (c) 0 2020-12-10 2020-12-10 Desa Wisata di Masa Covid-19 http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1203 <p>Sejak ditetapkannya Desa Singapadu Tengah sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Gianyar-Bali pada tahun 2018, warga desa melalui kepala desa Singapadu Tengah telah bergerak membangun dan mengelola desa bersama pokdarwis bekerjasama dengan perguruan tinggi, dan dibantu oleh pemerintah. Gerakan masyarakat desa ini nampak terlihat dari semakin banyaknya atraksi wisata yang mulai berkembang. Potensi Desa Singapadu Tengah sebagai desa wisata memang sangat mempesona, selain keindahan kori agung dan kemegahan bangunan situs serta peninggalan arkeologi berupa arca-arca kuno yang disucikan dan aktivitas budaya yang masih kental, Desa Singapadu Tengah memiliki sumber daya alam, rumah adat, dan berbagai tempat kegiatan yang potensial untuk dikelola untuk menunjang aktivitas wisata.</p> <p><span style="left: 440.867px; top: 703.244px; font-size: 21.6667px; font-family: sans-serif; transform: scaleX(0.826396);">&nbsp;</span></p> I Wayan Parwata Mirsa Umiyati Copyright (c) 0 2020-12-22 2020-12-22 Cinta Bahasa http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1235 <p>Segala Puji dan Syukur saya panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmatnya, serta kemampuan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan buku panduan belajar bahasa Indonesia yang berjudul “Cinta Bahasa” dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan buku ini tidak lain adalah untuk membantu para warga asing di dalam mempelajari dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia.</p> <p>Buku ini juga dibuat agar pemelajar dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya dalam keempat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia. Untuk keperluan evaluasi, setiap unit dilengkapi dengan tugas terstrutur berupa latihan-latihan.</p> <p>Besar harapan saya buku ini dapat berguna dan dijadikan acuan bagi warga asing yang ingin belajar menguasai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dan bersahabat lebih erat dengan warga masyarakat Indonesia.</p> <p>Penulisan buku panduan belajar ini masih perlu penyempurnaan lebih lanjut. Untuk itu, saya sangat berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan perbaikan.</p> Thomas Alfa Edison Telaumbanua Copyright (c) 0 2021-03-02 2021-03-02 I Ketut Suyasa : Akademisi, Klinisi dan Praktisi : Mengabdi dan Melayani http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1265 <p>Kisah masa kecil yang indah, masa sekolah dengan penuh tantangan, pengalaman berorganisasi, perjalanan hidup terpilih untuk melayani, saatnya dokter menabuh genderang kebangsaan, mengemban amanah memimpin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan kiprah di masa pandemi Covid–19 tertulis runut dan detail. Kisah ini ditulis dengan gaya bertutur dan bahasa yang mudah dimengerti, serta menarik dibaca. Pengalaman yang diceritakan sungguh menginspirasi bagi pembacanya. Harapan kami, tulisan ini bisa menjadi secercah lentera di tengah kehidupan dari seorang akademisi, klinisi dan praktisi.&nbsp; Lentera bisa memberikan cahaya kehidupan. Pengalaman mengabdi dan melayani dari I Ketut Suyasa ini, semoga bisa menginspirasi anak bangsa, akan pentingnya peranan orang tua, lingkungan sekitar, institusi pendidikan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi dalam membentuk karakter seseorang.</p> Luh Dian Trisnadewi I Putu Sugiantara Anak Agung Bagus Dharma Putra Dewangga I Wayan Tawan Ni Kadek Feny Kusumawati Copyright (c) 0 2021-04-16 2021-04-16 i 49 Kearifan Lokal Agama Hindu Kaharingan Untuk kelas VII http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1453 <p>Proses penciptaan manusia menurut Hindu Kaharingan dijelaskan secara panjang lebar di dalam kitab suci Panaturan. Proses adanya manusia di muka bumi tidak langsung ada begitu saja, tetapi melalui tahapan yang panjang, proses itu dimulai atas kuasa dan kehendak Ranying Hatala Langit dan Jatha Balawang Bulau. Dua bentuk kekuasaan tersebut digambarkan berupa pancaran yang berasal dari Bukit Bulau dan Bukit Hintan, kedua pancaran atau sinar tersebut bertemu dan saling menyatu sehingga menghasilkan dua insan yang disebut Manyemei Malingar Langit (laki-laki) dan Kameluh Bajarumat Hintan (perempuan).<br>Raja Bunu adalah anak dari pasangan Manyamei Tunggul Garing Janjahunan Laut dan Kameloh Putak Bulau Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun. Manyamei Tunggul Garing dan Kameloh Putak Bulau merupakan menurut Hindu Kaharingan adalah manusia yang pertama kali diciptakan oleh Ranying Hatalla Langit. Dan Raja Bunu memang diwariskan untuk menghuni bumi dengan ciri–ciri keturunannya bisa mati atau meninggal setelah keturunan ke sembilan.<br>Dalam perjalanan hidupnya di pantai danum Sangiang (alam Sangiang) ketiga saudara kembar ini mengalami banyak peristiwa, secara khusus Raja Bunu mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat berbeda dari kedua saudaranya. Hal yang dialami oleh Raja Bunu adalah Dia tidak bisa tumbuh sehat dan besar dengan hanya memakan pantar pinang (sirih dan pinang) seperti kedua saudaranya. Melihat hal demikian Ranying Hatala Langit kemudian menganugerahkan behas nyangen tingang (beras) yang ditaruh di dalam lalang tambangap langit sebagai bahan makanan Raja Bunu. Setelah makan behas nyangen tingang barulah Raja Bunu bisa tumbuh sehat dan normal. Dengan panjang lebar Ranying Hatalla Langit berfirman kepada Raja Bunu, berbunyi demikian “Untuk engkau ketahui Raja Bunu, bahwa engkau dan semua anak keturunanmu akan AKU turunkan mengisi permukaan tanah bumi yang telah kuciptakan dan AKU sebutkan itu Kehidupan, serta bagi anak keturunanmu nantinya, ia kembali kepadaku melalui kematian. Meskipun demikian “Engkau jangan merasa kwatir mendengar petunjuk dariKU walaupun keturunanmu itu menjadi bagian yang mati, mereka itu akan dibantu oleh keturunan kedua saudaramu mengembalikannya menyatu kepadaku”. Mengapa bisa demikian? Karena AKU adalah awal segala kejadian, begitu pula AKU yang mengakhirinya.</p> Heny A. Sadek Copyright (c) 0 2021-10-08 2021-10-08 i 95 Sistem Banua Sebagai Kohesi Sosial Berbasis Religi Pada Masyarakat Tradisional Di Kabupaten Bangli, Bali http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1653 <p>Bali dewasa ini telah memasuki masa transisi atau menurut ajaran agama Hindu memasuki jaman <em>dwa para yuga.</em> Masyarakat Bali dikatakan selalu dalam ruang hidup harmonis, namun dibalik itu ternyata ada semacam pertarungan antara <em>tradisional</em> versus <em>modernism</em>. Banyak permasalahan sosial yang sangat memperihatinkan dalam usaha masyarakat Bali mempertahankan budaya Balinya dengan slogan ajeg Bali. Permasalahan sosial berimbas pada perubahan karakter orang Bali yang memunculkan konflik-konflik horizontal. Belajar dari adanya sumber potensi konflik tersebut, sesungguhnya ada suatu sistem pengelolaan territorial yang sangat menarik yang terjadi di Bangli, yakni sistem <em>Banua</em>. Sistem Banua adalah sebuah manajemen territorial yang berlaku lintas desa, kecamatan, bahkan kabupaten berbasis religi khususnya pada masyarakat tradisional di Kabupaten Bangli (<em>dassolen</em>), namun pada kenyataannya desa-desa yang tergabung dalam sistem <em>Banua</em>, seperti: <em>Kanca satak, gebog satak, gebog domas</em> memiliki basis kekuatan religi yang mampu membangun kohesi sosial yang bertahan hingga kini. Inilah kelayakan studi yang dilakukan secara akademik urgen untuk dilakukan sebuah penelitian.</p> <p>Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya: mengapa masyarakat Tradisional di Kabupaten Bangli menggunakan sistem Banua sebagai manajemen membangun kohesi sosial berbasis teligi? Bagaimanakah sistem tata kelola Banua sebagai bentuk kohesi sosial berbasis religi pada masyarakat tradisionalll di kabupaten Bangli? Bagaimanakah implikasi sistem Banua sebagai bentuk kohesi sosial berbasis religi terhadap dinamika masyarakat di Kabupaten Bangli? Ketiga masalah penelitian ini dianalisis menggunakan teori: Teori Religi dan Simbol, teori Modal Sosial dan Pertukaran Sosial, dan Teori Fungsional Struktural dan Teori Wacana Politik Identitas. Tentunya untuk memperoleh data digunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, dengan analisis pendekatan deskriptip kualitatif.</p> <p>Berdasarkan metode pengambilan data dan analisis teori dapat diperoleh kesimpulan: <em>Pertama</em>, masyarakat tradisional di Kabupaten Bangli menggunakan sistem <em>banua</em> sebagai manajemen membangun kohesi sosial berbasis religi, karena religi memberikan ikatan sosial yang berorientasi kepada kepercayaan kepada Dewa, rohk leluhur dan alam (gunung) sebagai pemberi kesuburan dan keselamatan bersama. Ikatan-iakatan ini diimlementasikan pada jaringan sosial yang menganut equality dan <em>egaliterialisme</em>. <em>Kedua</em>, Tata kelola sistem <em>Banua</em> sebagai kohensi sosial, berada pada pembangian tugas yang seimbang dalam kepemimpinan <em>ulu apad</em> berbasis religi Keseimbangan hak dan kewajiban akan memberikan dampak pada hubungan pusat dengan bagian <em>banua</em> yang tidak perlu memberikan sanksi karena masih dalam keseimbangan.</p> <p>Karena wilayah <em>banua</em> yang menekankan pada ritual kawasan <em>banua</em>. Secara teologi, ritual ini dilaksanakan adalah untuk penyembahan kepada tiga kekuatan Tuhan yang dipersonifikasikan sebagai Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa atau dalam kepercayaan Bali Aga ada yang disebut dengan Hyang Api, Hyang Tanda dan Hyang Karimama (khususnya bagi <em>banua</em> Pura Kehen), sedangkan di <em>gebog domas</em> Pura Pucak Penulisan sesuai dengan Prasasrti Sukawana&nbsp; mengenal dua kekuatan, yakni Hyang Api dan Hyang Tanda sebagai dua subtansi dalam proses penciptaan, sedangan khusus di Pura Pucak penulisan di kenal dengan dewa tertinggi di Pura Pucak Kauripan sebagai (laki-laki) atau <em>Purusa</em> dan <em>Pradana</em> (yang dipuja di <em>palinggih</em> Daa). Telologi seperti ini menunjukkan pemujaan kepada kekuatan pemberi kehidupan, kesuburan tanaman pertanian, dan kesejehteraan bagi manusia, di samping pemujaan kepada rohk leluhur dengan jasa-jasanya dalam mentradisikan ritual di dalam menjaga interaksi sosial, baik intern <em>bebanuan</em> maupun lintas <em>bebanuan</em> lintas wilayah. Ketiga, kohensi sosial berbasis religi pada sistem <em>banua</em> membawa implikasi pada penguatan hubungan sosial lintas batas territorial, yang dapat dijadikan model manajement konflik sosial berbasis religi. Solidaritas berbasis religi dapat meredam konflik sosial pada masa pra konflik maupun pasca konflik dengan menerapkan <em>problem solving</em> melalui solusi integrative. Kohesi sosial berbasis religi ini dapat pula menjadikan model membangun beban adat dan agama menjadi lebih ringan atas dasar kerjasama.</p> I Nengah Duija I Nyoman Linggih I Wayan Wastawa Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-03-01 2022-03-01 POLA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU (Studi Etnografi Tentang Tata Susila Sebagai Pedoman Berinteraksi Dalam Pembelajaran) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1654 <p>Era reformasi yang ditandai oleh beberapa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan mengakibatkan terjadinya Gradasi moral, revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut semua potensi kemampuan manusia agar dapat mengaktualisasikan diri. Khususnya pada anak berbakat perlu dipersiapkan agar dapat memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan jiwa raga kepada Negara. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu dan memupuk bakat yang dimiliki oleh peserta didik. Proses pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal, informal maupun pendidikan non formal. Salah satu institusi formal yang mengembangkan bakat peserta didik adalah SMPN 1 Penebel, melalui pendidikan Agama khususnya penerapan ajaran Tata Susila.&nbsp; </p> I Made Wiguna Yasa Copyright (c) 2022 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-08-01 2022-08-01 i 99 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Agama Hindu http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1655 <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Penulis : Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A. &amp; Ni Nyoman Kurnia Wati, M.Pd.</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Jumlah : 125 Halaman</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Ukuran : 14.8cm x 21cm</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">ISBN : 978-623-7112-71-6 (PDF)</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Cover : Soft Cover</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Penerbit : Jayapangus Press</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Cetakan 1, Januari 2023</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Harga: -</p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;">Sinopsis :</p> <p>Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Hyang Widhi Wasa) atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku dengan judul “Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pendidikan Agama Hindu”. Buku ini membahas beberapa pokok bahasan diantaranya : (i) nilai kearifan lokal agama Hindu, (ii) pendidikan agama Hindu, (iii) Tri Kaya Parisudha, (iv) Tri Hita Karana, (v) Tri Parartha, (vi) Tat Twam Asi, (vii) Catur Guru, (viii) menyamabraya, (ix) salunglung sabayantaka, dan (x) transformasi pendidikan. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan masukan terhadap penyempurnaan buku ini, dan semua pihak yang ikut berperan yang tidak dapat penulis sebut satu persatu sehingga buku ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas kesalahan yang mungkin timbul dalam penyusunan dan penyelesaian buku ini, serta memohon saran/kritik untuk kesempurnaan buku ini.</p> I Gede Suwindia Ni Nyoman Kurnia Wati Copyright (c) 2023 Jayapangus Press Books http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-01-04 2023-01-04 i 125 Evaluasi Kualitas Layanan Pendidikan Agama Di Sma Sekabupaten Buleleng Bali http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1656 <p>Penulis : Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A. &amp; Ni Nyoman Kurnia Wati, M.Pd.</p> <p>Jumlah : 142 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8cm x 21cm</p> <p>ISBN : Dalam Proses</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1, Januari 2023</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Buku ini membahas beberapa pokok bahasan diantaranya : (i) model evaluasi program, (ii) pendidikan agama, (iii) efektivitas layanan pendidikan agama di SMA se-kabupaten Buleleng, Bali dari segi konteks, (iv) efektivitas layanan pendidikan agama di SMA se- kabupaten Buleleng, Bali dari segi input, (v) efektivitas layanan pendidikan agama di SMA se-kabupaten Buleleng, Bali dari segi proses, (vi) efektivitas layanan pendidikan agama di SMA se- kabupaten Buleleng, Bali dari segi produk, (vii) hasil analisis CIPP efektivitas layanan pendidikan agama di SMA se- kabupaten Buleleng, Bali.</p> I Gede Suwindia Ni Nyoman Kurnia Wati Copyright (c) 2023 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-01-17 2023-01-17 Hutan Suci Tenganan Pegringsingan: Kajian Teologi Hindu dalam Pelestarian Alam http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1657 <p>Penulis : Dr. Drs. I Wayan Lali Yogantara, S.Pd., M.Si.</p> <p>Jumlah : 277 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8cm x 21cm</p> <p>ISBN : 978-623-7112-73-0 (PDF)</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1, Mei 2023</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Buku ini menyajikan sebuah tulisan yang difokuskan pada pembahasan tentang pelestarian hutan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Terdapat tiga pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam kajian ini, yaitu: mengapa masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem melestarikan hutan, bagaimana bentuk pelestarian hutan di desa tersebut, dan apa implikasi dari pelestarian hutan di desa tersebut.</p> <p>Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kajian ini menggunakan tiga teori, yaitu: teori fungsionalisme structural, teori religi, dan teori etika lingkungan ekosentrisme. Data dalam kajian ini dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumen, dan dianalisis dengan teknik data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.</p> <p>Buku ini menunjukkan bahwa latar belakang pelestarian hutan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem meliputi pelestarikan tradisi leluhur, melindungi desa dari ancaman bencana alam, pelestarian sumber air, penyediaan bahan bangunan, bahan obat, bahan pewarna tekstil, bahan upakara yajña, dan penambahan penghasilan warga desa. Bentuk pelestarian hutan di desa tersebut mencakup pelestarian hutan berbasis mitos dan kearifan lokal, penjagaan hutan berdasarkan aturan-aturan adat, penjagaan hutan berdasarkan kesadaran masyarakat, dan pelaksanaan upacara-upacara tertentu.</p> <p>Implikasi dari pelestarian hutan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem meliputi peningkatan spiritual masyarakat, penguatan ideologi Tri Hita Karana, penguatan teologi Hindu, penguatan hukum nasional tentang pelestarian hutan, penguatan kosmologi Hindu, peningkatan kualitas ekologi hutan, penguatan modal budaya sebagai destinasi pariwisata, dan peningkatan perekonomian masyarakat.</p> <p>Akhir dari ini menunjukkan bahwa pelestarian hutan yang dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, pelestarian hutan perlu didorong dan dipromosikan sebagai suatu nilai yang penting dalam pembangunan berkelanjutan.</p> I Wayan Lali Yogantara Copyright (c) 2023 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-15 2023-05-15 i 277 BELAJAR MENGENAL SAUDARA BATIN (Sebuah Kajian Etika Pada Semesta Raya & Perlakuan Diri) http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1658 <p>Penulis : Dr. I Wayan Suyanta, SE., M.Si.</p> <p>Jumlah : 150 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8cm x 21cm</p> <p>ISBN : Masih Proses</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1,&nbsp; 2023</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Pada kajian ini ditelusuri, diidentifikasi, dan menelaah dalam menjawab pertanyaan keinsanian manusia, “siapakah saya dalam konteks saudara batin”. Kompleksitas problematika dan metodologi diarahkan memulai mengenal saudara batin (Bali). Selanjutnya hendak berupaya merespon “kemanakah saya memulai langkah dalam belajar mengenal diri sendiri”. (<em>Guiding one-self</em>). Kemudian beberapa hal dengan ruang lingkup saudara batin, terdiri atas dari 16 (Enam Belas) tingkatan &amp; tahapan saudara batin dan yang hanya dibahas atau dikaji adalah 13 (tiga belas) tahapan saja. Tiga (3) tahapan saudara batin nantinya dikaji pada suratan ataupun kajian berikutnya. Direfleksikan saat manusia hadir di Bumi ini melalui beberapa tingkatan. Dapat diinterpretasi bahwa ruang lingkup pengkajian ini, pada posisi setelah prenatal (kelahiran sang bayi). Sifat, rupa, karakter, talenta, bakat, implementasi, dan karismatik saudara batin diuraikan dari masa bayi sampai alam kematian. Pada sisi pembelajaran yoga dan spiritual memiliki kesamaan tahapan semenjak seorang individu mulai belajar melakukan prosesi yoga dan spiritual di dalam dirinya. Ruang lingkupnya dan segmentasi saudara batin ini cenderung sesuai atau setara pada penelitian tentang osilasi pada saraf: Gamma, Beta, Alfa, Theta, dan Delta. Berikut adalah penyetaraannya. Kajian ini bersifat dapat memudahkan para pembaca, terutama pada aspek kognitif (pengetahuan / pemahaman), sikap keseharian, dan pembelajaran keterampilan diri serta secara praktis memperbaiki tahapan kehidupan. Kode ataupun tanda-nama dijelaskan secara otentik yang bersumber dari sastra suci umat Bali sehingga kode dan tanda-nama tersebut tidak mengurangi bentuk, fungsi dan maknanya. Demikian identifikasi, metodologi, dan pandangan editorial kami, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi segala khalayak pembaca.</p> I Wayan Suyanta Copyright (c) 2023 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-07-10 2023-07-10 i 150 Moderasi Beragama Di Era Merdeka Belajar Kampus Merdeka http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1663 <p>Penulis : I Gede Suwindia &amp; Ni Nyoman Kurnia Wati</p> <p>Jumlah : 123 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8 cm x 21 cm</p> <p>ISBN : Masih Proses</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1,&nbsp; 2024</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Buku ini membahas beberapa pokok bahasan diantaranya: (i) Moderasi Beragama, (ii) Pendidikan Agama Hindu, (iii) Merdeka Belajar Kampus Merdeka, (iv) Tinjaun Tentang MBKM di Perguruan Tinggi Agama, dan (v) Moderasi Beragama di era MBKM.</p> I Gede Suwindia Ni Nyoman Kurnia Wati Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-26 2024-02-26 i 123 NIMBANG RASA http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1665 <p>Penulis :</p> <p>Ni Made Ayu Susanthi Pradnya Paramitha, I Wayan Dewarman Dani, Ni Putu Eka Widayanti, Ni Komang Astiti, I Wayan Yus Aditya, I Gusti Putu Ari Laksamana, Sayu Putu Ratih, I Gusti Ayu Kencana Dewi, I Komang Tri Nanda Defhayana, Ni Kadek Opiantari, Ni Luh Putu Linda Dewi, Ni Wayan Esa Juliantini, Gede Nik Lesmana, Ni Made Dewi Sri Wahyuni, Ni Putu Ayuni Setia Putri, Ni Made Dwi Suniartini, Anak Agung Ayu Nandita Prabaswari, I Komang Aditya Putra, Ni Ketut Astri Sariani, Pande Putu Gita Darma Putri, Ni Nyoman Gek Intan, Ni Putu Ayu Ari Astiti, Ni Made Sri Rahayu Noviyanti, Ni Komang Natha Ayu Utari, Ni Kadek Puspita Sari, Ni Nyoman Lisna Asih, I Putu Ogik Pratama, Ni Nyoman Ayu Diah Rukmayanti, Ni Luh Gede Merry Ariastini, I Kadek Wika, Pande Komang Yogi Umbara, Ni Made Cintya Cahyani, Ni Wayan Sudiartini, I Kadek Agus Dwipa Yoga, Gede Andre Aditya, Comank Ari Wiranti, A.A Ratna Kartika Putri, Kadek Apriliana, Ni Luh Sandra Dewi, Ni Kadek Kartika Dewi, I Gusti Ayu Candra Wangi, I Wayan Gede Upadhana, Gusti Ngurah Edi Pratama, Ni Wayan Antari, I Putu Gede Wahyu Hermawan, Ni Luh Murniasih, Made Surya Pradnyana, Siti Noviali</p> <p>Jumlah : 287 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8 cm x 21 cm</p> <p>ISBN : Masih Proses</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1,&nbsp; 2024</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Dalam perjalanan kehidupan yang berliku dan memikat, kami mempersembahkan diri untuk merangkul setiap ketidaksempurnaan dengan tulus dan rendah hati. Sebagai ujian yang tak terelakkan, kelemahan menjadi batu loncatan kami untuk berkembang, tumbuh, dan menjelma menjadi pohon besar yang teguh di tengah lautan mimpi yang membara. Sehingga bibit pohon kecil yang lemah ini, bisa mencapai tujuan dan alasan diciptakan oleh-Nya. Kepada-Nya sumber dari segala kehidupan dan rasa yang mengikutinya, rasa syukur bibit pohon ini panjatkan. Atas segala kesempatan untuk hidup yang sudah diberikan. Dengan segala tuntunan yang Kau berikan, semoga kami bisa tumbuh menjadi pohon yang berguna. Berbuah menghasilkan sumber nikmat bagi sang penikmat rasa.</p> <p>Berbekal tekad yang tak tergoyahkan, kami bersatu mengumpulkan air kehidupan itu sendiri melalui akar yang rentan ini. Kami yakin di puncak cerita nanti, bibit ini akan berkembang subur, menghasilkan buah segar berasa dan akan menjadi landasan kokoh bagi kehidupan yang datang hinggap di cabang pohon kami.</p> <p>Kepada air kehidupan yang telah menyuburkan bibit ini hingga berbuah, kami hanya bisa menawarkan rasa syukur yang tulus. Meskipun tak sebanding dengan limpahan yang telah kami terima, namun dengan sepenuh hati, pohon ini ingin menyampaikan rasa dari asa kami yang sangat dalam.</p> <p>Di ujung perjalanan kisah ini, kami mempersembahkan empat puluh delapan buah yang menggoda dengan karakteristik rasa yang khas. Sebagai buah dari upaya terbaik kami, hasil dari beragam rasa kehidupan yang telah pohon ini kumpulkan. Dengan harapan yang tulus, kami yakin panen ini hanya awal dari banyak panen yang akan datang nanti dengan rasa barunya. Dan kepada sang penikmat rasa ini, nikmatilah dengan menimbang apa rasa yang ada pada buah kami ini. Dari rasa kami menimbang, menimbang rasa yang berasa di <strong>Nimbang Rasa</strong>.</p> Ni Made Ayu Susanthi Pradnya Paramitha Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-04-21 2024-04-21 i 287 IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) Fase B Kelas IV http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1666 <p>Penulis : Ni Nyoman Kurnia Wati</p> <p>Jumlah : 184 Halaman</p> <p>Ukuran : 14.8 cm x 21 cm</p> <p>ISBN : Masih Proses</p> <p>Cover : Soft Cover</p> <p>Penerbit : Jayapangus Press</p> <p>Alamat : Jl. Antasura Gang Dewi Madri I Blok A/3 Denpasar</p> <p>Cetakan 1,&nbsp; 2024</p> <p>Harga: -</p> <p>Sinopsis :</p> <p>Buku ini mencoba mengintegrasikan antara muatan IPA dan IPS menjadi satu capaian pembelajaran yang terintegrasi. Buku ini membahas beberapa pokok bahasan diantaranya: 1) Kebutuhan panca Indera yang memuat pentingnya merawat panca indera dalam kehidupan, 2) Diri sendiri dan lingkungan sekitar yang memuat tentang siklus hidup makhluk hidup dan cara pelestariannya, 3) Energi dan pelestariannya yang memuat tentang jenis energi, perubahan dan pelestariannya, 4) Pelestarian Siklus Air dalam Ragam Bentang Alam, dan 5) Pemanfaatan Gaya dalam Kegiatan Ekonomi.</p> Ni Nyoman Kurnia Wati Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-03 2024-05-03 i 184