Bentuk, Fungsi Dan Makna Pementasan Wayang Parwa Di Desa Pakraman Pangotan

Authors

  • I Nyoman Linggih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Keywords:

Wayang Parwa, Desa Pakraman Pangotan

Abstract

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung waranugraha-Nya karya yang berjudul: Pementasan Wayang Parwa dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Karya ini disajikan adalah dapat mengetahui struktur, fungsi dan makna dari pementasan Tari Wayang Parwa pada saat upacara Deva Yajña di Pura Puri Kanginan, Desa Pakraman Pangotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Melalui karya ini diharapkan dapat memberi informasi tentang arti  penting produk budaya yang yang tidak hanya sebagi hiburan, tetapi yang terpenting adalah memiliki makna  keberagamaan bagi  umat  Hindu di  Desa Pakraman Pangotan serta menambah khazanah keilmuan khususnya tentang tujuh unsur budaya terutama unsur religi, seni dan sistem sosial demikian juga dengan bahasa dan teknologi.

Akhir kata semoga amal bakti semua pihak yang ikut mendukung rancangan karya ini, mendapat limpahan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tentu sebagai manusia biasa jelas karya ini tak  luput  dari  segala keterbatasan. Oleh  karena itu  izinkan  kami memohon maaf. Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru.

References

Ananda, I Nyoman. 2006. Agama Veda dan Vilsafat (Alih Bahasa dari Swami Prabhavananda). Surabayam: Paramita
Ardana, I Made. 2004. Pementasan Wayang Kulit Sapuleger Di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar (Analisis Bentuk, Fungsi dan Makna). (Tesis). Denpasar: IHDN
Bagus, Larens. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bakhtiar, Amsal. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Herusantoto, Budiyono. 2001. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha Widya.
Bandem, I Made dan I Nyoman Rembang. 1976. Perkembangan Topeng Bali Sebagai Seni Pertunjukan. Denpasar: Pemda Bali.
Banden, I Made. 1988. Ensiklopedi Tari Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI).
Bandem, I Made. 1995. Heroisme dalam Sastra babad di Bali. Sebagaimana yang tampak pada Seni Pertunjukan Topeng. Makalah Sarasehan Sastra Daerah Bali pada PKB XVII. Denpasar: Panitia Seminar.
Bandem, I Made. 1996. Etnologi Tari Bali. Yogyakarta: Kanisius.
Daniati, Ni Putu. 2010. Eksistensi Wayang Wong Sebagai Seni Sakral Keagamaan Dalam Upacara Dewa Yadnya di Pura Puseh Desa Pakraman Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana (Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu). (Skripsi). Denpasar: IHDN
Dibia, I Wayan. 1997/1978. Perkembangan Seni Tari Bali. Denpasar: Proyek Sarana Budaya Bali.
Dibia, I Wayan. 1993. Seni Pertunjukan dan Sumbangannya dalam Pembinaan Kepribadian Bangsa. Denpasar: Upada Sastra.
Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Dibia, I Wayan. 2002. Teori Estetika Indonesia. Bahan Kuliah Program Doktor (S3) Kajian Budaya. Denpasar: Universitas Udayana.
Djelantik, A.A. Made. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertujukan Indonesia.
Driyarkara. 1991. Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Gie, The Liang. 1976. Estetika. Garis Besar Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.
Gie, The Liang. 1996. Filsafat Seni. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Goda, I Gusti Gede. 2002. Alat-Alat Upacara Agama Hindu dalam Konteks Seni Sakral. Makalah Sarasehan Seni Sakral. Denpasar: Dinas Kebudayaan Propinsi Bali.
Granoka, Ida Wayan Oka. 1998. Memori Bajra Sandhi. Perburuan Ke Prana Jiwa. Perburuan Seorang Ida Wayan Granoka. Denpasar: Sanggar Bajra Sandhi Bekerja sama dengan PT Seraya Bali Style.
Ginarsa, I Ketut. 1993. Gambar dan Lambang. Denpasar: Kayumas
Hartoko, Dick. 1986. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.
Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Kaplan, David. 1999. Teori Budaya. Jogyakarta: Pustaka Pelajar. Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.
Koentjaraningrat. 1987. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Koenjoaraningrat. 1982. Asas-Asas Ritus Upacara dan Relegi. Surabaya: Dian Rakyat.
Koenjoaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Mantra, Ida Bagus. 1997. Landasan Kebudayaan Bali. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.
Mardiwarsito. L. 1990. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Ende: Nusa Indah.
Milles, Matthew B & A. Michael Haberman.1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.
Murdowo.1967. Seni Bali. Denpasar: Yayasan Seni Bali.
Nardayana, I Wayan. 2009. Kosmologi Hindu Dalam Kayonan Pada Pertunjukan Wayang Kulit Bali. (Tesis). Denpasar: IHDN.
Pelly, Usman dan Asih Menanti, 1994. Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Preyed Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti, Depdikbud.
Peursen, Van C.A, 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Pilliang, Yasraf Amir,1999. Sebuah Dunia yang Dilipat Realitas Kebudayaan Menjelang Millenium Ketiga Dan Matinya Posmodernisme. Bandung: Mizan.
Puniatmaja, Ida Bagus Oka. 2001. Upadesa Tentang Ajaran-Ajaran Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Putra. 1970. Cudamani Tari Wali. Denpasar: Hita Bhuana Peguyangan Bali. Putra, Jro Made Gede Aryadi. 2009. Peranan Punakawan dalam Pewayangan Mahabratha dengan Cerita Sabha Parwa Ditinjau dari Pendidikan Agama Hindu. (Skripsi). Denpasar: IHDN.
Ratna, I Nyoman Kutha.2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rota, I Ketut. 1977/1978. Pewayangan Bali Sebuah Pengantar. Denpasar: ProyekPeningkatan/Pengembangan ASTI Denpasar.
Rota, I Ketut dkk. 1977. Pengantar Dasar Beberapa Tari Bali. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia.
Sadulloh, Uyoh. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Simpen, I Wayan AB. 1958. Sejarah Bali. Denpasar: Pustaka Balimas. Simandjuntak. 1993. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama R.I. Soedarsono, R.M. 1985. Sejarah Kesenian. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Sugriwa, I Gusti Bagus. 1952. Seni Budaya Hindu Bali. Dalam Indonesia Nonor Bali. Majalah Kebudayaan. Jakarta: Lembaga Kebudayaan Indonesia. Sugriwa, I Gusti Bagus. 1963. Dalang dan Wayang. Denpasar: Bidang Kesenian Kanwil Depdikbud Propinsi Bali.
Sunarti, Ni Nyoman. 2009. Ajaran Ajaran Agama Hindu Yang Terkandung Dalam Pementasan Wayang Kulit Cenk Blonk Dengan Judul Gatutkaca Anggugah. Skripsi. Denpasar: IHDN.
Sura, I Gede. 2009. Dharma Prawerti Bahan Ajar Pendidikan Budi Pekerti. Denpasar: Tri Agung.
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, 2005, Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius
Suweta, I Made. 2006. Aksara Pada kajang Dalam Upacara Ngaben Masyarakat Hindu di Bali (Sebuah Kajian Linguistik Kebudayaan). Denpasar. Program Pascasarjana Udayana.
Tabloid Suar Bali Singkap Kearifat Bali. Menuju Keharmonisan. Rabu. 23-29 Agustus Nomor 6/2006. Denpasar: Suar Bali
Tillich, Paul. 2001. Teologi Kebudayaan. Tendensi. Aplikasi & Komparasi. Yogyakarta: IRCiSoD.
Tim Penyusun. 1986/1987. Ensiklopedi Pewayangan Bali. Denpasar: Pemerintah Daerah Bali.
Tim Penyusun. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya: Karina.
Triguna, Ida Bagus Yuda. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar: Widya Dharma.
Triguna. Ida Bagus Yuda. 2003. Estetika Hindu dan Pembangunan Bali. Denpasar: Widya Dharma
Titib, I Made. 2001. Theologi & Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Turner, Brian S. 2006. Agama dan Teori Sosial. Yogyakarta: Ircisod.
Yuliani, Ni Wayan. 2010. Eksistensi Wayang Wong Dalam Pujawali Ngusabha Nini di Desa Pakraman Taleput, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar (Perspektif Agama Hindu). (Skripsi). Denpasar: IHDN.

Downloads

Published

16-05-2019

How to Cite

Linggih, I. N. (2019). Bentuk, Fungsi Dan Makna Pementasan Wayang Parwa Di Desa Pakraman Pangotan. Jayapangus Press Books. Retrieved from http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/314

Issue

Section

Articles