Pengelolaan Air Subak Untuk Konservasi Air Dan Lahan

Authors

  • I Gusti Agung Putu Eryani Universitas Warmadewa

Abstract

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga Buku Pengelolaan Air Subak untuk Konservasi Air dan Lahan ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun dari materi-materi untuk bahan perkuliahan dan penelitian-penelitian terkait. Isi buku ini lebih banyak membahas tentang subak sebagai salah satu konsep irigasi tradisional Bali yang telah mendapatkan julukan “Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy”. Subak selain menjadi sistem irigasi juga dapat dijadikan sebagai usaha konservasi lahan dan air. Di tengah era globalisasi yang menyebabkan meningkatnya konversi lahan dan krisis air, subak yang memiliki landasan Tri Hita Karana yang masih sangat dipercayai oleh masyarakat sehingga masih dapat menjaga ketahanan air dan lahan.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi para mahasiswa pada umumnya yang membuat studi atau penelitian terkait dengan subak.

Penerbit : Jayapangus Press

Jl. Ratna No.51, Tonja, Kota Denpasar, Bali 80239

Anggota IKAPI Nomor 019/Anggota Luar Biasa/BAI/2018

Anggota APPTI Nomor 002.066.1.11.2018

ISBN : 978-623-7112-27-3

References

1. Wibawa, I. P. S. Legal Pluralism in Subak Regulation in Bali. Int. J. Appl. Sci. Suistanable Dev. 1, 10–13 (2019).
2. Windia, W., Sumiyati, S. & Sedana, G. Aspek Ritual pada Sistem Irigasi Subak sebagai Warisan Budaya Dunia. J. Kaji. Bali (Journal Bali Stud. 5, 23–56 (2015).
3. Sunaryasa, I. M. O. Upaya Rrevitalisasi Peran Subak dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan. (Universitas Diponogoro, 2002).
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali. Peraturan Daerah No. 02/PD./DPRD/1972. (1972).
5. Sutawan, N. Organisasi dan Manajemen Subak di Bali. (Pustaka Bali Post, 2008).
6. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. 95–110 (2004).
7. Windia, W., Suprodjo, P., Sutawan, N., Sudira, P. dan Arif, S. S. Sistem Irigasi Subak Dengan Landasan Tri Hita Karana (Thk) Sebagai Teknologi Sepadan Dalam Pertanian Beririgasi. SOCA (Socio-Economic Agric. Agribusiness), 5(3) (2005).
8. Sushila, J. Ciri-Ciri Khas dari Subak Sistem Irigasi di Bali. (1987).
9. Yusmita, W., Putra, I G. S. A., dan Budiasa, I. W. Manajemen Irigasi Tradisional pada Sistem Subak Umaya di Desa Talibeng Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. J. Agribisnis dan Agrowisata (Journal Agribus. Agritourism) 6, 179–189 (2017).
10. Norken, I. N. Subak dan Pengembangan Sumber Daya Air di Bali. in Subak: Sistem Irigasi Tradisional Bali (ed. Pitana, I. G.) (Upada Sastra, 1993).
11. Sutawan, N. Mengembangkan Organisasi Ekonomi Petani Berbasis Subak: Corposotil Farming ataukah ada Alternative Lain. in Peranan Berbagai Program Pembangunan dalam Melestarikan Subak di Bali (Universitas Udayana, 2000).
12. Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Peratur. Pemerintah Republik Indones. 1–5 (2001) doi:10.1016/j.aquaculture.2007.03.021.
13. Yusuf, I. A. Kajian Kriteria Mutu Air Irigasi. J. Irig. 9, 1 (2014).
14. Scofield, F. E. The Salinity of Irrigation Water. Annual Report of The Smithsonian Institution (1936).
15. Fajar Kartika Lestari, P., Windia, W. & Sri Astiti, N. Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia: Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. J. Manaj. Agribisnis 3, 26290 (2015).
16. Nopitasari, N. P. I. & Putrawan, S. Konsep Tri Hita Karana Dalam Subak. E-Jurnal Ilmu Huk. Kerta Desa I, 1–5 (2013).
17. Zulkarnaen, M. Pola Aktivitas Petani Subak Setelah Ditetapkan Sebagai World Heritage. (2015).
18. Wikipedia.org. Subak. https://id.wikipedia.org/wiki/Subak.
19. Saputra, I G. N. A., Dan Suci, N. W. H. Cegah Alih Fungsi Lahan Pertanian Melalui Awig-Awig (Studi Di Desa Pakraman Sumampan, Gianyar). Vidya Wertta 2, 234–250 (2019).
20. Handika, I P. R., Sumiyati, D. & Wijaya, I. M. A. S. Analisis Neraca Air Irigasi Untuk Tanaman Padi Pada Subak Jaka Sebagai Subak Natak Tiyis. (2015).
21. Sujana, M., Tamba, M. & Sukerta, M. Profil Subak Di Daerah Perkotaan (Studi Kasus Subak Buaji Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur ). 09, 47–52 (2019).
22. Triatmodjo, B. Studi Keseimbangan Air di SWS Pemali Comal. J. Forum Tek. 24, (2000).
23. Buckman, H.O. dan Brady, N. C. Ilmu Tanah. (Bhratara Karya Aksara, 1982).
24. Arsyad, S. Konservasi Tanah & Air. (IPB Press, 2010).
25. Dharma, S. Sumber Air Menyusut, Subak Tunda Pola Tanam. Balipost.com (2019).
26. NV. Hektaran Padi Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan. NusaBali.com (2015).
27. Azizy, A. Q. Melawan Globalisasi, Reinterpretasi Ajaran Islam, Persiapan SDM dan Tercapainya Masyarakat Madani. (Pustaka Pelajar, 2004).
28. Sirtha, I. N. Subak di Era Globalisasi. 33 (2016).
29. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Bali dalam Angka. (2017).
30. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Bali Dalam Angka 2018. (2018).
31. Nggauk, C. D. Dampak pengembangan pariwisata terhadap keberlanjutan sumbak embukan (studi kasus:desa Ababi, kecamatan Abang, kabupaten Karangasem). (2011).
32. Sedana, G. Studi Diagnosis Penguasaan Lahan Sawah di Kota Denpasar. (Universitas Udayana, 2013).
33. Kardi, C. dan Wiasta, I. W. Revitalisasi Awig-Awig Subak Dan Perilaku Agribisnis Upaya Pencegahan Alih Fungsi Lahan Sawah Di Pesisir Pantai Kabupaten Buleleng. Agrimeta J. Pertan. Berbas. Keseimbangan Ekosist. 6–13 (2013).
34. Suyastiri, N. M. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumahtangga Pedesaan Di Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul. J. Ekon. Pembang. (2012).
35. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. (2009).
36. Arida, N. S. Meretas Jalan Ekowisata Bali (Proses Pengembangan, Parisipasi Lokal dan Tantangan Ekowisata di Tiga Desa Kuno Bali). (Udayana University Press, 2009).
37. Norken, I. N., Suputra, I. K. & Arsana, I. G. N. K. Water Resources Management of Subak Irrigation System in Bali. Appl. Mech. Mater. 776, 139–144 (2015).
38. Norken, I. N. Manajemen Subak: Permasalahan dan Upaya Pemecahannya. J. Tek. Sipil, Fak. Tek. Univ. Udayana 1–14 (2015).
39. Wahyudhi, I M. A., Norken, I N., dan Suputra, I. K. No Title. J. Spektran 3, (2015).
40. Dewi, K. T. P., Windia, W. & Diarta, K. S. Permasalahan Subak di Daerah Pariwisata di Subak Teges, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. J. Agribisnis dan Agrowisata (Journal Agribus. Agritourism) 7, 514 (2018).
41. Pasandaran, E. Reformasi Irigasi dalam Kerangka Pengelolaan Terpadu Sumber daya Air. Analisis Kebijakan Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian vol. 3 (2005).
42. Tarigan, H., Dharmawan, A. H., Tjondronegoro, S. M. P. & Suradisastra, K. Persaingan Akses Sumber Daya Air di Yeh Ho, Tabanan, Bali Access Rivalry to Water Resources in Yeh Ho, Tabanan, Bali. 143–159 (2013).
43. Wiratmaja, I N., Mantera, D. P., Sudana, I W., Windia, W., Suryawan, M. F., dan Setiawan, I. N. A. . Kebertahanan Subak di Era Globalisasi. Bali Membangun Bali 2, 73–143 (2018).
44. WCED. Our Common Future. World Commission on Environment and Development. (Oxford University Press, 1987).
45. Pemerintah Republik Indonesia. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009. (2009).
46. Nurmalina, R. Analisis Indeks dan status Keberlanjutan sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. J. Agro Ekon. 29, 47–79 (2008).
47. Fauzi, A. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. (Gramedia Pustaka Utama, 2004).
48. Windia, I. W., & Wiguna, W. A. A. Subak World Cultural Heritage. (Udayana University Press, 2013).
49. Departemen Pertanian. Balai Besar Penelitian & Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. (2005).
50. Maruti, K. V. Agrotourism: Scope and Opportunities for the Farmers in Maharashtra. (2009).
51. Lobo, R.E., G. G. E. and others. Agricultural Tourism: Agritourism Benefits Agriculture In San Diego Country, California Agriculture. (1999).
52. Yoeti, O. A. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Kompas Media Nusantara (Kompas Media Nusantara, 2008).
53. Musanef. Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. (PT Toko Gunung Agung, 1995).
54. Suarni Dewi, N. K. Strategi Pengembangan Subak Pacekan Sebagai Daya Tarik Ekowisata Di Desa Pakraman Kedewatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. J. Penelit. Agama Hindu 1, 133 (2017).
55. Eryani, I. G. A. P. Model SWOT Pengelolaan Daerah Irigasi Mambal sebagai Agrowisata yang Berbasis Lingkungan. (2019).
56. Ayu, I. D. A., Dewi, L. & Wijayanti, P. U. Strategi Pengembangan Subak Pulagan Sebagai Kawasan Agrowisata. 3, (2008).
57. BULOG. Ketahanan Pangan. Bulog.co.id http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php (2014).
58. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012. (2012).
59. Pemerintah Provinsi Bali. Data Bali Membangun. (2015).
60. Sutawan, N. Subak Menghadapi Tantangan Globalisasi: Perlu Upaya Pelestarian dan Pemberdayaan Secara Lebih Serius. (Penerbit Andi, 2005).
61. Suyastiri Y.P, N. M. Pemberdayaan Subak Melalui “Green Tourism” Mendukung Keberlanjutan Pembangunan Pertanian Di Bali. J. SEPA 8, 51 – 182 (2012).
62. Lahan, D., Berlereng, P. & Sutrisno, N. Teknologi Konservasi Tanah Dan Air Untuk Mencegah Degradasi Lahan Pertanian Berlereng. Teknol. Konserv. Tanah Dan Air Untuk Mencegah Degrad. Lahan Pertan. Berlereng 32, 122–130 (2014).
63. Idjudin, A.A.;Marwanto, S. Reformasi pengelolaan lahan kering untuk mendukung swasembada pangan. J. Sumberd. Lahan 2, 115–125 (2008).
64. Konstruksi, P. P. dan P. S. D. A. dan. Modul Pengantar Konservasi Sumber Daya Air. 3, 1–21 (2017).
65. Stockholm Environment Institute. Mengelola lanskap budaya hidup : pembelajaran dan wawasan dari Subak Bali , sebuah Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. sei-international.org (2012).
66. Dariah, A., A. Rachman, dan U. K. Erosi dan Degradasi Lahan Kering di Indonesia. Dalam Teknologi Konservasi Tanah pada Lahan Kering. (2004).

Downloads

Published

17-07-2020

How to Cite

Eryani, I. G. A. P. (2020). Pengelolaan Air Subak Untuk Konservasi Air Dan Lahan. Jayapangus Press Books, i–100. Retrieved from http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/461

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)